BNPB dan Komisi VIII DPR RI Lakukan Kunjungan ke Kabupaten Majalengka, Dalam Rangka Apa?

29 Januari 2021, 11:50 WIB
Kunjungan kerja spesifik di Kabupaten Majalengka oleh komisi VIII DPR RI, BNPB, dan Kemensos./BNPB/Arif Pandu. /

PR BANDUNGRAYA – Pada Rabu, 27 Januari 2021, komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.

Dilansir dari laman resmi BNPB yang diunggah pada Jumat, 29 Januari pukul 09.44 WIB. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pengawasan kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang ada di Kabupaten Majalengka.

Kunjungan tersebut diketuai oleh H Maman Imanulhaq sebagai bagian dari komisi VIII DPR RI. Maman menyampaikan bahwa kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka kali ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapsiagaan dalam mengatisipasi potensi bencana alam di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Ditekuk Liverpool di Kandang Sendiri, Tottenham Bakal Kehilangan Pemain Inti

“Selain meninjau lokasi bencana alam pergerakan tanah, kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam mengantisipasi dan upaya penanganan potensi bencana alam yang ada di Kabupaten Majalengka,” tutur Maman saat kunjungan yang dilakukan di Pendopo Gedung Negara Bupati Majalengka pada Rabu, 27 Januari 2021.

H. Karna Sobahi, MMPd selaku Bupati Majalengka juga menjelaskan bahwa Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana.

“Pemerintah Kabupaten Majalengka telah beberapa kali mendeteksi pergerakan tanah dengan mendatangkan ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung. Hal ini merupakan salah satu antisipasi dari pemerintah terkait potensi pergerakan tanah yang sering terjadi tepatnya di Kecamatan Malausma dan Lemahsugih,” ujar Karna.

Baca Juga: Hati-hati Bisa Berdampak Buruk! Ini 10 Tanda Toxic Parent pada Anak yang Harus Diketahui

Johny Sumbung selaku direktur mitigasi bencana BNPB menjelaskan upaya mitigasi vegetative yang dapat dilakukan pada daerah yang berpotensi longsor.

“Berdasarkan kajian risiko InaRisk, Kabupaten Majalengka memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap bencana longsor, tentunya diperlukan upaya mitigasi vegetatif dengan menanam tanaman-tanaman keras seperti sukun, aren, nangka, alpukat sebagai penyangga lereng yang berpotensi longsor,” tutur Johny.

Selain itu Johny juga menyampaikan pentingnya melakukan perawatan alat deteksi longsor secara rutin, dan memberi pelatihan kepada relawan lokal untuk menumbuhkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor.

Baca Juga: KABAR POPULER HARI INI: Berkas Perkara HRS Dikembalikan hingga Petugas Pikul Jenazah Covid-19 Mogok Kerja

Pada kunjungan tersebut, DPR RI menyerahkan bantuan sosial untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka serta meninjau lokasi bencana gerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.***

Editor: Yuni

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler