Target Uji Virus Setara Korsel, Simak Usaha Jabar Gelar Tes Covid-19 hingga Ciptakan Mobil Khusus

19 Juni 2020, 12:20 WIB
POTRET Mobile Covid-19 Test Jawa Barat.* //TWITTER @ridwankamil

PR BANDUNGRAYA - Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Siska Gerfianti mengatakan target uji Covid-19 di Jawa Barat adalah 300.000 orang atau setara 0.6 persen dari populasi.

Angka tersebut disesuaikan dengan pengujian terhadap populasi di Korea Selatan yang jumlahnya tak beda jauh dengan penduduk Jawa Barat yakni ada diangka 50 juta jiwa.

Korea Selatan memang dijadikan kiblat penanganan virus corona oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selain karena metodenya berhasil menekan penyebaran virus, kesamaan populasi juga menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Bangkrut Gara-gara Covid-19, Pengusaha India Sewa Pembunuh Bayaran untuk Akhiri Hidupnya

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Galamedianews, Jumat 19 Juni 2020, untuk bisa mencapai target tersebut, Gugus Tugas sudah mengelompokkan sasaran untuk pemeriksaan Covid-19 secara masif dalam tiga kategori.

Kategori A mencakup orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG), dan tenaga kesehatan.

Kategori B adalah orang-orang yang sering berhubungan dengan banyak orang. Bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi pelayanan publik lainnya, polisi, tentara, dan ulama yang sering bertemu banyak orang.

Baca Juga: Kapolres Sumedang Gelar Rapid Test pada Puluhan Awak Bus di Terminal Ciakar, Bantu Lengkapi SIKM

Sementara kategori C adalah mereka yang sering melakukan perjalanan atau bermobilitas.

"Kami harapkan sebulan ke depan, setelah alat-alat hadir, kami akan laksanakan rapid test masif di seluruh Jabar dengan Mobile Covid-19 Test. Lalu, pemeriksaan PCR menurut sasaran target yang sudah kami tentukan," katanya.

Siska menuturkan, tercatat hingga 17 Juni 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat telah memeriksa 148.789 warga menggunakan alat tes diagnostik cepat (rapid diagnostic test/RDT), dan 60.389 warga menggunakan metode PCR.

Baca Juga: Rapid Test 2.0 dan SPR, Alat Deteksi Covid-19 Buatan Unpad dan ITB Masuki Masa Validasi Sampel Virus

"Kami kejar lagi (jumlah tes) karena kami harus mengetes sekitar 300.000 pemeriksaan, baik rapid test maupun PCR," kata Siska.

Ia menjelaskan, pemeriksaan Covid-19 secara masif merupakan bagian dari upaya memastikan status pasien, memetakan sebaran serta melacak penularan virus, dan mencegah penyebaran virus.

Sejauh ini, Gugus Tugas telah menyiapkan 627 Mobile Covid-19 Test dan Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) PT Bio Farma (Persero) untuk mendukung pemeriksaan Covid-19 hingga di kecamatan.

Baca Juga: Sambut New Normal Jepang, Film-film Studio Ghibli Akan Ramaikan Pembukaan Bioskop Pascapandemi

"Mobile swab test-nya kami sudah punya, dan kami sedang mengadakan PCR portabel, sehingga pada saat nanti ada agenda (tes masif) di mana, setelah rapid test, ada pemeriksaan PCR di tempatnya masing-masing," ucapnya.

Selain itu, Jawa Barat juga memiliki 19 laboratorium yang siap mendukung pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode PCR.

"Labkesda saat ini kapasitasnya sudah 2.000 pemeriksaan per hari, sehingga minggu lalu, kami laporkan, sampel yang terbaca itu sudah habis. Jadi sudah tidak ada bottle neck, sudah diperiksa semua," katanya.

Baca Juga: Kota Bandung Catat Lebih dari 1.700 Kasus DBD, Dinkes: Tertinggi di Jawa Barat

Siska menerangkan, saat ini Jawa Barat memiliki 30.000 alat tes diagnostik cepat, 27.000 alat pemeriksaan sampel usap hidung-tenggorokan, 83.000 paket reagen untuk pemeriksaan menggunakan metode PCR, 77.000 reagen RNA, 36.000 alat pelindung diri, 9.000 masker KN-95, 500 masker N-95.

"Rapid test kita upayakan 300.000 dan PCR test kita upayakan memenuhi target 150.000 sehingga bisa mencapai 300.000 lebih pemeriksaan di Jabar," ucapnya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler