Viral Video Pabrik Aqua Terendam Banjir di Sukabumi, Netizen: Karma Ngisep Air Tanah Warga

22 September 2020, 09:43 WIB
Pabrik air mineral kemasan PT Aqua Golden Mississippi di Jalan Siliwangi nomor 70 Desa Mekarsari, Kabupaten Sukabumi terkena imbas banjir, Senin 21 September 2020. /ANTARA

PR BANDUNGARAYA - Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi sejak Senin 21 September 2020 malam ikut merendam sejumlah hunian hingga pabrik air mineral kemasan PT Aqua Golden Mississippi di Jalan Siliwangi nomor 70 Desa Mekarsari terkena imbasnya.

Video terendamnya sebuah ruangan di dalam pabrik air mineral itu tersebar luas di media sosial. Hal ini bahkan menjadi viral hingga kata kunci Aqua masuk ke dalam jajaran 20 besar trending topic Twitter Indonesia pagi ini, Selasa 22 September 2020.

Pemilik akun Twitter @kondekturbus_ turut mengunggah video terendamnya pabrik Aqua. Terpantau hingga pagi ini, sebanyak lebih dari 2.000 pengguna Twitter lain turut membagikan video banjir itu.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Viralnya video pabrik air mineral kemasan yang terendam banjir menjadi perbincangan hangat netizen. Sejumlah orang berspekulasi bahwa banjirnya pabrik adalah bentuk karma atas pengambilan sumber daya alam secara terus-menerus.

"Karma. ngisep air tanah warga, dikasih air comberan," kata pemilik akun Twitter @veenkevin.

"Pabrik Aqua banjir auto jadi pabrik Thai tea," kata pemilik akun Twitter @Tia_AF.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Tampil Seksi di Foto Konsep THE ALBUM, BLINK Bandingkan dengan Versi Gemas Ice Cream

"Waaa aqua bentar lagi ngeluarin minuman berwarna dan berasa," kata pemilik akun Twitter @ameladita_.

Ada pula netizen yang memberikan spekulasi lain terkait penyebab banjir di pabrik air mineral tersebut.

"Cicurug dan sekitarnya jadi daerah kritis sebenarnya. Pengerukan lahan di mana-mana. Ya wajar, kalau sampe begini. Jaga diri, dulur² di Sukabumi. Semoga enggak ada korban jiwa maupun luka," kata pemilik akun Twitter @jibonnotbon.

Baca Juga: Widia Untung Banyak Jual BBM di Lokasi TMMD Reguler Brebes

Sementara, beberapa netizen mulai mengkhawatirkan oknum perekam video di dalam pabrik itu karena dianggap meresahkan publik.

"Maksudnya baik beritakan tmpatnya bkerja juga banjir tapi ga etis dari segi bisnis mmpngaruhi produksi prusahaan dan meresahkan public atau customer pasti di SP dgan tguran keras," kata pemilik akun Twitter @DMegansinta.

"Semoga mas² yang memvideokan tidak mendapat sp/teguran dari pihak perusahaan," kata pemilik akun Twitter @sebatashijaiyah.

Baca Juga: 5 Fakta Banjir Bandang Sukabumi, dari Penyebab hingga Jumlah Kerugian

Sementara itu, dibalik banyaknya spekulasi warganet, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatkan banjir yang menimpa PT Aqua Golden Mississippi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi disebabkan oleh jebolnya penahan air.

"Terendamnya pabrik Aqua di Desa Mekarsari tersebut karena disebabkan tembok panel tidak bisa menahan derasnya terjangan arus banjir bandang yang akhirnya jebol, dampaknya air masuk dan merendam ke sebagian ruangan di perusahaan tersebut," kata Okih sebagaimana dilaporkan Antara.

Lokasi pabrik Aqua tersebut berada di depan dan tidak jauh dari aliran Sungai Cibuntu yang telah meluap sejak Senin malam.

Baca Juga: Ngakak! Jae Day6 Tanggapi Penggemar Ajak Main Shopee Tanam, My Day: 'Notisnya' Suka yang Ngadi-ngadi

Banjir berhasil merendam ruangan produksi pengolahan air, sehingga pabrik tidak dapat beroperasi. Diperkirakan ketinggian air yang merendam pabrik Aqua mencapai 30 centimeter.

Hingga kini belum ada informasi terkait ada atau tidaknya korban dari karyawan pabrik tersebut.

Sementara, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan untuk di Kecamatan Cicurug jumlah rumah yang terdampak bencana tersebut mencapai seratusan dan hingga kini masih dalam pendataan.

Baca Juga: MAMA 2020 Digelar Virtual, Pertama Kalinya Dalam Sejarah karena Pandemi Covid-19

"Ada dua korban saat bencana itu terjadi yang hingga kini masih dalam pencarian dan belum diketahui nasibnya," katanya.

"Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan karena kondisi sudah malam ditambah minim penerangan, maka operasi SAR akan dilanjutkan pada Selasa, 22 September 2020,” tutur dia.**

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler