Simak Ulasan BMKG Soal Gempa Bumi Pangandaran yang Akibatkan Kerusakan Rumah Warga

25 Oktober 2020, 13:02 WIB
Seorang warga mencoba memeriksa kondisi rumahnya yang rusak akibat gempa di Dusun Kertaharja, Ciamis pada Minggu 25 Oktober 2020. /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc

PR BANDUNGRAYA - Gempa bumi kembali mengguncang Kabupaten Pangandaran pada Minggu 25 Oktober 2020 yang diperkirakan kekuatannya mencapai 5,9 magnitudo.

Sebagaimana yang dilansir oleh Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari bmkg.go.id, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin saja terjadi.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menuturkan gempa bumi yang terjadi pada pagi Hari tersebut merupakan jenis menengah.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Changmin TVXQ Akhirnya Resmi Menikah, Fans Ramai Cuitkan #CongratulationsMaxChangmin

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi," ucap Rahmat

Ia melanjutkan berdasarkan dari hasil analisa sumber menunjukan bahwa gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi di kedalaman laut pada jarak sekitar 88 kilometer (km) arah barat daya Kota Pangandaran.

Baca Juga: Tendangan 12 Pas Sergio Ramos Sukses Bawa El Real Pecundangi Barcelona dalam El Clasico

Guncangan tersebut setidaknya turut dirasakan oleh sejumlah daerah lainnya seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cilacap.

"Getaran yang terjadi di Kab Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta II-III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah dan getaran terasa seakan akan truk berlalu)," ucap Rahmat.

Rahmat mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar.

Baca Juga: 13 Fakta Lee Kun Hee, Bos Samsung yang Meninggal Dunia, Pernah Dikirim ke Jepang Oleh Ayahnya

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.

Sejumlah rumah warga di Dusun Kertaharja, Kabupaten Ciamis dikabarkan mengalami kerusakan akibat dari guncangan gempa tersebut.

Selain merusak rumah warga gempa yang terjadi sekitar pukul 7.56 pagi tadi membuat satu seorang terluka akibat tertibun reruntuhan.

Baca Juga: Tren Diet dengan Berpuasa 'Intermittent Fasting', Efektif atau Berbahaya?

Berdasarkan hasil laporan dari BMKG tercatat sudah sebanyak 17 kali gempa bumi terjadi dalam kurun waktu sepekan diberbagai wilayah di Indonesia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: BMKG ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler