“Berdasarkan kajian risiko InaRisk, Kabupaten Majalengka memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap bencana longsor, tentunya diperlukan upaya mitigasi vegetatif dengan menanam tanaman-tanaman keras seperti sukun, aren, nangka, alpukat sebagai penyangga lereng yang berpotensi longsor,” tutur Johny.
Selain itu Johny juga menyampaikan pentingnya melakukan perawatan alat deteksi longsor secara rutin, dan memberi pelatihan kepada relawan lokal untuk menumbuhkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor.
Pada kunjungan tersebut, DPR RI menyerahkan bantuan sosial untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka serta meninjau lokasi bencana gerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.***