Video Diduga Bima Arya Edukasi Warga Bogor Soal Ganjil-Genap Tuai Kecaman! Nyawa Videografer Dipertaruhkan

- 8 Februari 2021, 11:57 WIB
Walikota Bogor Bima Arya memberikan edukasi terkait aturan ganjil genap di akhir pekan.
Walikota Bogor Bima Arya memberikan edukasi terkait aturan ganjil genap di akhir pekan. /Twitter.com/@txtdaribogor

PR BANDUNGRAYA - Penerapan Ganjil genap di kota Bogor telah diberlakukan pada tanggal 6 Februari 2021.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan kebijakan ganjil-genap diberlakukan untuk mengurangi mobilitas warga di tengah pandemi Covid-19. Aturan ini hanya berlaku pada saat akhir pekan.

"Forkopimda sepakat untuk diberlakukan kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor tiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, selama 14 hari ke depan," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Terbantu, Penyaluran Bansos BLT Rp300 Ribu Sudah Capai 96 Persen

Selain menerapkan ganjil genap, Pemkot Bogor juga menerapkan pelarangan semua aktivitas yang menimbulkan kerumunan tanpa izin Satgas Covid-19 setempat. Lalu, jalur pedestrian seputar Istana Kebun Raya juga akan ditutup setiap akhir pekan.

"Adapun operasional angkutan umum maksimal berkapasitas 50 persen, beroperasi jam 05.00 sampai 21.00 WIB," kata Bima.

Namun baru-baru tersebar video dibalik layar pembuatan video walikota menyerukan kebijakan ganjil-genap kota Bogor, yang banyak menuai kritik netizen.

Baca Juga: Tidak Perlu KTP Lagi, Penyaluran Bansos Akan Gunakan Sistem Pemindai Wajah

Dalam satu unggahan Twitter dari pemilik akun @erickmanurung memperlihatkan bagaimana proses video yang menurutnya terlalu berlebihan dan mempertaruhkan nyawa videografer dan timnya.

"Cuma pengen ngasih info kebijakan ganjil genap sebenernya bisa ambil video yang biasa biasa aja ga perlu mempertaruhkan nyawa videografer dan timnya. Ya kalo tetap mau yang kaya gitu just for the sake of pencitraaan sih ya boleh aja tapi pake camera rig lah. Modal," tulis pemilik akun @erickmanurung.

Hal tersebut tentu saja memicu beragam komentar dari warganet.

Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir! Sungai Ciliwung Meluap, Warga Pejaten Timur Terpaksa Mengungsi

Ada yang mengatakan Pemerintah terlalu ingin memperlihatkan semuanya tampak mahal.

"Pemerintah kok seperti berupaya agar segala solusinya terlihat mahal, rumit dan beresiko. Sehingga nanti bisa jadi justifikasi besarnya biaya yg dikeluarkan," tulis pemilik akun @asamlambungnaek.

Netizen lain mengatakan hal tersebut bahaya karena saat mobil menginjak rem, sang videografer bisa saja jatuh.

Baca Juga: Sambut Imlek, TXT Siap Tampilkan Remix Lagu Blue Hour dengan Sentuhan Tradisional

"Rem mendadak yg potensi celaka malah 4 orang videografer & 3 orang kanan kiri yang peganginnya :,)," tulis pemilik akun @dimsumhangat.

Ada pula yang menyarankan harusnya pihak videografer tentukan bagaimana untuk menerapkan metode yang aman.

"Sebenernya bisa gak sih dari pihak videografernya yang menyarankan metode apa yang dinilai lebih safe? Orang awam mungkin mana tau ada metode yang lebih safe dari video di atas. Ini gue berbicara dari sudut pandang awam juga ya," tulis pemilik akun @_denjul.***

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x