Peternak Menangis! Lebih Dari 1000 Ekor Sapi Terinfeksi Virus PMK di Pangalengan, Menular?

- 6 Juni 2022, 18:00 WIB
Peternak Menangis! Lebih Dari 1000 Ekor Sapi Terkena Virus PMK di Pangalengan
Peternak Menangis! Lebih Dari 1000 Ekor Sapi Terkena Virus PMK di Pangalengan /Unggahan Twitter @pernahmerasa

Kenyataan dilapangan, dalam 3 hari terakhir banyak terjadi kematian sampai-sampai dalam kurun waktu satu hari bisa sampai 6 ekor sapi mati dalam kurun waktu yang berdekatan.

"Peternak kami panik. Kematian ternak secara mendadak menghantui peternak kami. Menurut literatur mortalitas PMK 1-5 % tapi, 3 hari terakhir banyak dilaporkan kematian. Dalam satu hari bisa sampai 6 ekor dengan waktu yang berdekatan," lanjut Dzikri.

Baca Juga: Siapa Nabila Ishma Nurhabibah yang Tulis Pesan Haru untuk Eril, Berikut Profil dan Biodatanya

Selain kematian, peternak dihantui virus PMK saat produksi susu sapi pun menurun drastis. Dia mengatakan satu-satunya cara terbaik adalah melakukan vaksinasi kepada sapi.

"Produksi susu menurun drastis. Upaya pencegahan paling konkret adalah vaksinasi. Sudahi penderitaan sapi, sudahi penderitaan peternak kami," Tulisnya.

drh. Dian menambahkan penyakit PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah jangan sampai penyakit ini menyebar antar-ternak yang peka dan jangan sampai manusia menjadi perantara atau penyebar kepada hewan yang peka.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung di Piala Presiden 2022, Perdana Kontra Bali United, Mark Hartmann Turun

Pada manusia sendiri, tidak menimbulkan penyakit, namun dampaknya adalah pada hewan peka.  Hewan yang peka terhadap PMK adalah sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, jerapah dan gajah.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang paling penting dan paling ditakuti oleh semua negara di dunia. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Untuk kerugian ekonomi berupa kematian ternak dan tingginya angka kesakitan, adanya hambatan perdagangan, terganggunya industri turisme, operasional pemberantasan penyakit, serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat.***

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah