Ia bahkan menyarankan agar perlengkapan yang dipakai dan dibawa memiliki kualitas yang baik, namun tetap ringan dan tidak membebani pergerakan.
Mental dan Fisik yang Sehat
Ditemani suhu udara yang mulai menghangat, Galih menuturkan, persiapan fisik dan mental sebelum petualangan adalah hal yang mesti diperhatikan.
"Physical fitness skill sangat penting. Jadi, perlu menjaga kesehatan tubuh agar mampu menghadapi tantangan di alam bebas. Dokter kami dan pelatih kami menyarankan agar dalam 1 minggu, kita harus meng-exercise selama 150 menit," kata Galih.
Dia menyarankan untuk berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, agar fisik tetap prima. Selain fisik, kemampuan teknis (technical skill) juga diperlukan. Galih mencontohkan kemampuan medis dan penanganan darurat yang bisa sangat berguna dalam situasi darurat.
"Ketika kita berada di alam bebas dan jauh dari fasilitas medis, kemampuan ini bisa menyelamatkan nyawa," tegasnya.
Human Skill dan Perlunya Kolaborasi
Selanjutnya, Galih menyinggung soal tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga human skill menjadi faktor penting dalam perencanaan peliputan di alam bebas.
Menurutnya, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, baik anggota tim, pemandu, maupun penduduk setempat, adalah hal yang penting dalam kegiatan di alam bebas. Kemampuan ini dapat membantu menjaga kerjasama dan menghindari konflik. Selain itu, Galih juga menekankan pentingnya menghormati alam dan budaya setempat.
"Bergaul dengan alam berarti juga menghormati dan menjaga alam tersebut. Jangan datang dengan sikap merusak atau mengabaikan lingkungan," sambungnya.
Memahami Resiko dan Keberanian dalam Kondisi Tertentu
Perbincangan semakin mendalam dan begitu menarik, Galih pun menuturkan tentang kiat-kiat bagaimana pentingnya memahami risiko pada saat bertualang.
"Tentu ada risiko yang harus kita hadapi. Kalau misalnya kita datang dengan perbekalan yang tidak sesuai atau tidak memiliki pengetahuan tentang kondisi alam, bisa saja menghadapi bahaya yang tidak diinginkan," tuturnya menjelaskan.