Per 9-15 September kontribusi nasional terhadap penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 77.8 persen, dan lima provinsi 13.4 persen.
Sementara hampir dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 63.4 persen dan lima provinsi 14.4 persen.
Adapun yang menjadi catatan Luhut, jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160.9 ribu menjadi 135 ribu, sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen.
Baca Juga: The Panturas Luncurkan Lagu Baru Bertajuk Balada Semburan Naga
Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif usai libur panjang di bawah Jateng dengan persentase 49 persen, Jakarta 14 persen, dan Jatim 5 persen.
Namun, hingga hari ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di keempat provinsi tersebut cukup terkendali yakni di bawah 65 persen.
Untuk itu, mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang, Luhut meminta para kepala daerah memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.
“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” katanya.
Baca Juga: Waspada! Produk Galon Air Minum Isi Ulang Diklaim Mengandung Bahan Kimia yang Berbahaya
Selain itu, untuk menekan terjadinya penularan di dalam rumah, Pemerintah Daerah (Pemda) juga perlu terus mendorong penggunaan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan atau tidak bergejala.