DLH Jawa Barat Terus Berupaya Atasi Pencemaran DAS Citarum Akibat Limbah Feses

- 6 November 2020, 16:20 WIB
DAS Sungai Citarum.
DAS Sungai Citarum. /Dok. Humas Pemprov Jabar

PR BANDUNGRAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat terus berupaya mengatasi masalah pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dari kotoran hewan dan manusia.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, DLH Jawa Barat mengatakan masalah tersebut masih dilakukan meskipun terjadi penurunan pencemaran air di sepanjang DAS Citarum selama pandemi Covid-19.

"Secara umum, selama pandemi Covid-19 ini kualitas air di DAS Citarum membaik namun ada hal yang masih harus dibenahi yakni terkait aspek Fecal Coli dan total Coliform. Jadi itu tentang buangan feses dari peternakan dan manusia yang hingga saat ini cukup tinggi," kata Kepala DLH Jawa Barat Prima Mayaningtia.

Baca Juga: NCT Siap-siap Kembali dengan Resonance Pt.2 Bulan Ini Setelah Berhasil Menjual 1.4 Juta Lebih Album

Ia mengatakan masih adanya masalah pencemaran di DAS Citarum karena kotoran manusia dan hewan peliharaan menunjukkan masyarakat atau peternak yang tinggal di pinggir Sungai Citarum masih kurang memahami lingkungan dan kesehatan.

"Kami sedih ketika ada temuan masih banyak warga yang membuang langsung fesesnya di Sungai Citarum, termasuk peternak sapi di daerah Lembang yang membuang kotoran ternaknya ke sungai secara langsung," ujarnya.

Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat serta Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi masalah kontaminasi feses di DAS Citarum.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat dengan ShopeePay Deals Rp1

"Ini juga kan terkait dengan sanitasi, bisa ditanyakan ke Diskimrum (Dinas Perumahan dan Permukiman)Jabar). Kemudian kami juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan terkait peternaknya," ujarnya.

Ia juga mengatakan, indikator penurunan tingkat pencemaran udara di sepanjang DAS Citarum dapat dilihat pada parameter Chemical Oxygen Demand (COD) yang menunjukkan penurunan pada tingkat pencemaran industri pada tahun 2020.

"Indikator COD itu turun cukup signifikan di 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini tercermin dari data yang didapat di sejumlah daerah lintasan Sungai Citarum kawasan industri seperti Cisirung dan Nanjung, Kabupaten Bandung. Jadi COD tahun ini jauh menurun, nilainya sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu," ujarnya.

Kemudian lanjut Prima, tingkat pencemaran yang dihasilkan oleh limbah domestik atau Biological Oxygen Demand (BOD).

Baca Juga: Viral Kisah Mengharukan Abah Nandang Mencari Nafkah dengan Jasa Timbang Berat Badan di Usia 77 Tahun

Ia juga mengatakan bahwa pencemaran Sungai Citarum dari limbah domestik berkurang dari 2019 hingga 2020, berdasarkan data DLH Jabar.

Selain itu, tingkat erosi juga telah menurun secara signifikan dari tahun lalu. Ini diukur dalam TSS (Total Suspended Solid).

 "Jadi TSS tahun ini turun banget dibanding tahun lalu, karena penanganan di atas hulu sungai juga cukup efektif. Mulai dari penataan infrastruktur, kegiatan pengerukan sedimen hingga terasering di pinggir kiri kanan sungai," ujarnya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x