PR BANDUNGRAYA - Jelang satu tahun ulang tahun virus corona di Indonesia, yakni pada 2 Maret 2021 mendatang, Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana ungkap lima strategi penting tangani pandemi.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Yana Mulyana merupakan penyintas Covid-19. Pada 2020 lalu, ia pernah dinyatakan terpapar virus corona hingga akhirnya sembuh dan bisa kembali bekerja sebagai orang nomor dua di Kota Bandung.
Saat ini, di Kota Bandung sendiri penambahan kasus aktif virus corona masih berlangsung. Rata-rata penambahan kasus Covid-19 harian di Kota Bandung adalah 100 pasien.
Berdasarkan laporan Diskominfo Kota Bandung, sejauh ini total kasus Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 12.704 orang dengan jumlah pasien aktif sebanyak 1.319 orang per Minggu, 28 Februari 2021.
Bagi Yana Mulyana, hal pertama yang menjadi poin penting dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia adalah komando pusat.
Covid-19 adalah bencana nasional sehingga negara harus tampil sebagai motor.
“Kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga ke tingkat yang lebih bawah harus satu warna. Dengan catatan, di sana masih ada peluang untuk berinisiatif tergantung dari kondisi masing–masing daerah,” kata Yana Mulyana dalam Webinar 'Covid-19: Dari Laboratorium sampai Aspek Hukum' bersama APIB (Aliansi Profesional Indonesia Bangkit) di Rumah Dinas, Jalan Nyland, Kota Bandung, Minggu 28 Februari 2021.
Kedua, kepemimpinan yang kuat. Dalam situasi yang serba tidak pasti dan tidak menentu ini, sosok seorang pemimpin sangatlah vital.
“Pemimpin harus menjadi teladan bagi masyarakat,” tutur dia sebagaimana dilaporkan Humas Pemkot Bandung.
Ketiga, kolaborasi. Menurut Yana, pandemi Covid-19 telah menimbulkan krisis multidimensi, sehingga penanganannya tidak dapat dilakukan dari satu aspek saja, dan perlu banyak pihak terlibat.
“Kordinasi tentunya menjadi modal utama, dan dalam kolaborasi akan selalu ada inovasi,” ucap dia.
Keempat, sumber daya mulai dari manusia, sarana dan prasarana, hingga sumber dana.
“Terakhir (kelima) strategi komunikasi publik yang baik. Di era pandemi ini kita juga mengenal istilah infodemi, sebuah kondisi di mana informasi membanjiri ruang-ruang pembicaraan masyarakat tanpa kita tahu mana informasi yang benar dan salah,” kata dia.
Dengan demikian, untuk melawan misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang berkembang di masyarakat, memerlukan strategi komunikasi yang efektif dan tepat sasaran.***