PR BANDUNGRAYA - Menanggapi ramainya kabar wilayah Bandung akan diguncang gempa dahsyat akibat Sesar Lembang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung akhirnya buka suara.
Melalui akun Instagram resminya, @bmkgbandung pada Senin, 25 Januari 2021, BMKG mengeluarkan pernyataan resmi terkait potensi gempa tersebut.
Sebelumnya dikabarkan Sesar Lembang ini belum ada peningkatan aktivitas yang berarti atau sudah 'tidur' selama dua tahun.
Baca Juga: Resmikan Jalan Tol Kayuagung-Palembang, Jokowi: Jalan Ini Jadi Poros Utama di Sumatera Selatan
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandung, Rasmid menyatakan bahwa masyarakat harus tetap waspada.
"Gempa bumi itu ketika dia sudah terkumpul energinya, baru dia akan dilepaskan. Sesar Lembang ini sudah dilepaskan pada tahun 2010-2012. Dari tahun 2012 ke sini, itu adalah masa-masa pengumpulan energi, jadi masa-masa tenang dia mengumpulkan energi lagi dan suatu saat dia akan melepaskan energi tersebut,” katanya dikutip PRBandungRaya.com dari PRFM News, Selasa, 26 Januari 2021.
Rasmid menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 pergerakan tanah di Sesar Lembang yang mengakibatkan gempa tidak terjadi.
Baca Juga: Anak Tuntut Ayahnya Rp3 Miliar, PN Bandung Putuskan Tahap Mediasi Sebelum Sidang
Di tahun 2010-2012, BMKG mencatat ada 14 kali gempa akibat pergerakan tanah di Sesar Lembang.
Rasmid pun tak menampik jika banyak orang yang mengira bahwa Sesar Lembang sudah tidak aktif lagi.