Inilah 13 Tokoh Sejarah yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Teks Sumpah Pemuda 

- 28 Oktober 2023, 07:26 WIB
Inilah 13 Tokoh Sejarah yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Teks Sumpah Pemuda 
Inilah 13 Tokoh Sejarah yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Teks Sumpah Pemuda  /Dok. Muspada/

BANDUNGRAYA – Inilah 13 Tokoh Sejarah yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Teks Sumpah Pemuda.

Indonesia selalu merayakan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya.

Sekitar 92 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia berhasil mengikrarkan satu tanah air sebagai 'tanah air Indonesia', 'bangsa Indonesia' dan 'bahasa Indonesia'.

Berikut 13 tokoh dibalik pembuatan Teks Sumpah Pemuda.

1. Soenario

Soenario adalah salah satu tokoh Indonesia pada masa kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai pengurus Perhimpunan Indonesia di Belanda.

Soenario juga meruopakan salah satu dari tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Soenario menjadi Sekretaris II dan Hatta Bendahara I. Akhir Desember 1925, ia kembali ke Indonesia setelah berhasil meraih gelar Meester di de rechten.

Beliau juga aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.

Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II, yang melahirkan Sumpah Pemuda pemuda pada tahun 1928. Dalam konferensi tersebut, Sunario menjadi pembicara makalah "Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia".

2. Johannes Leimena

Johannes Leimena lahir pada tahun 1905 di Ambon, Maluku. Saat Kongres Pemuda II masih berjalan, dia merupakan anggota panitia kongres.

Ia adalah seorang tokoh politik yang juga merupakan pahlawan nasional Indonesia.

Leimena termasuk dalam 18 kabinet yang berbeda, dari Kabinet Sjahrir II (1946) hingga Kabinet Dwikora III (1966), menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Wakil Menteri Pertama maupun Menteri Sosial.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante dan menjabat sebagai ketua Parkindo dari 1950 hingga 1961.

Leimena lahir sebagai seorang Kristen di Ambon, Maluku dan memiliki orang tua guru. Saat kecil ia pindah ke Cimahi dan kemudian Batavia untuk menekuni ilmu.

Ia turut serta dalam pergerakan kebangkitan nasional sebagai anggota Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.

3. Soegondo Djojopoespito

Seorang aktivis pendidikan ini juga tinggal di kediaman Ki Hajar Dewantara. Soegondo Djojopoespito lahir pada tahun 1905.

Ia merupakan tokoh pemuda tahun 1928 yang memimpin Kongres Pemuda Indonesi Kedua dan menciptakan Sumpah Pemuda dengan motto 'Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Indonesia'.

4. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid adalah wakil ketua saat Kongres Pemuda. Selain itu, ia juga merupakan ketua Jong Java.

Tidak banyak informasi dari Djoko Marsaid, namun namanya tetap menjadi sosok penting dalam perumusan Sumpah Pemuda.

5. M Yamin

M Yamin merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus dan ahli hukum yang dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda, sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.

Sebagian peserta Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928 berpose bersama di Indonesische Studigebouw, Kramat 106 (Museum Sumpah Pemuda).
Sebagian peserta Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928 berpose bersama di Indonesische Studigebouw, Kramat 106 (Museum Sumpah Pemuda). Dok. Perpustakaan Nasional RI

6. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin Harahap merupakan seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal Republik Indonesia.

Ia menjabat sebagai Perdana Menteri ketika Revolusi Nasional Indonesia sedang berlangsung.

Berasal dari keluarga Angkola Muslim, Amir juga merupakan seorang pemimpin sayap kiri terdepan selama Revolusi.

Pada 1948, dia dieksekusi mati oleh pemerintah karena ikut serta dalam pemberontakan komunis.

Saat perumusan Sumpah Pemuda, dia sering memberikan ide-ide brilian.

7. W.R. Supratman

W.R. Supratman merupakan pencipta lagu kebangsaan Indonesia "Indonesia Raya" dan merupakan pahlawan nasional Indonesia. Hari ulang tahunnya ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.

Ia lahir pada tanggal 9 Maret 1903 (ditetapkan oleh presiden ketiga Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri) di Purworejo, Jawa Timur, ketika masa penjajahan Belanda di Indonesia masih berlangsung dan meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 di Surabaya, Jawa Timur. Atas jasanya, ia diberikan gelar pahlawan nasional Indonesia.

Saat penutupan Sumpah Pemuda, ia memainkan biola yang kini dikenal dengan Lagu Indonesia Raya.

Baca Juga: Peneliti di Inggris Temukan Bukti Adanya Penurunan Antibodi terhadap Virus Corona

8. S. Mangoensakoro

Seorang pejuang di bidang pendidikan nasional, ia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dari tahun 1949 hingga 1950.

Pada Kongres Pemuda I dan II, ia sering berpendapat mengenai pendidikan untuk bangsa Indonesia.

9. Kartosoewirjo

Kartosoewirjo adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang memimpin Pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga 1962, bertujuan untuk mengamalkan Alquran dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum Syariah.

Meskipun demikian, dia adalah salah satu tokoh penting dalam penulisan Sumpah Pemuda 1928.

10. Kasman Singodimedjo

Ia menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia dari tahun 1945 hingga 1946 dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman di Kabinet Amir Sjarifuddin II. Ia juga merupakan ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal dari DPR.

11. Mohammad Roem

Roem adalah seorang aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum. Dia didiskriminasi di sekolah Belanda dan membuat rasa nasionalisme tumbuh bersamanya.

Akhirnya, dia memutuskan untuk ikut perumusan ikrar Sumpah Pemuda. Ia juga seorang diplomat dan salah satu pemimpin Indonesia dalam perang Kemerdekaan Indonesia.

Selama masa jabatan Presiden Soekarno, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Mendagri.

12. A.K. Gani

Pria bernama asli Adnan Kapau Gani ini merupakan seorang aktivis pemuda kelahiran Palembang, Sumatera Barat pada tahun 1905.

Di samping berprofesi sebagai dokter, politisi, dan tokoh militer Indonesia, ia juga aktif dalam organisasi Jong Sumatra Bond.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II.

13. Sie Kong Liong

Dia adalah pemilik rumah tempat Kongres Pemuda II diadakan. Rumah tersebut berada di Jalan Kramat Raya. Sekarang rumah tersebut telah dijadikan museum.***

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x