Libur Panjang Picu Lonjakan Kasus Kematian, Satgas Covid-19: Rencana Liburan Harusnya Berbeda-beda

17 Desember 2020, 06:56 WIB
Ilustrasi sebagian besar masyarakat isi waktu libur panjang di tengah pandemi Covid-19 dengan bepergian.* /ANTARA/Raisan Al Farisi/

PR BANDUNG RAYA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan bahwa libur panjang selama Covid-19 dapat menimbulkan efek domino.

Efek domino yang ditimbulkan ini merupakan pengaruh terhadap lonjakan kasus kematian akibat Covid-19.

"Pekan keempat setelah libur panjang (libur panjang di Oktober 2020) angka kematian juga terus naik," kata Dewi.

Seluruh pihak, menurut Dewi, seharusnya lebih mewaspadai tingkat fatalitas (kematian) akibat Covid-19 yang dinilai terus bertambah.

Baca Juga: Lokasi Pelayanan SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Ini, Kamis 17 Desember 2020

"Kalau kita lihat angkanya, sebelumnya tidak ada yang 900 nih mungkin hanya 700-an, tapi tiba-tiba menempuh 900," ujarnya

Dewi juga menuturkan bahwa setelah libur panjang Oktober 2020, pada pekan keempat setelahnya, angka kematian akibat Covid-19 dalam waktu satu pekan mencapai 900 orang.

Lebih lanjut, Dewi menuturkan bahwa efek domino yang mempengaruhi lonjakan kasus kematian Covid-19 ini berasal dari kegiatan masyarakat yang mengisi waktu libur panjang dengan hal yang sama.

"Jumlah orang yang sakit karena momennya sama nih, mungkin kalau liburan yang berbeda-beda, ya tidak akan ketemuan orang-orang dalam waktu yang cukup singkat orangnya banyak," tuturnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 17 Desember 2020: Cancer Kendalikan Dirimu, Leo Tidak Puas, Virgo?

Dalam mengisi waktu libur pekan, masyarakat Indonesia cenderung membuat rencana liburan dengan bepergian.

"Tapi karena banyak orang yang ke lapangan, mungkin pergi ke tempat wisata, terjadi peningkatan penularan dan terjadi penambahan kasus, tinggi sekali jumlahnya," katanya.

Dilansir dari Antara, Dewi memaparkan adanya sejumlah variabel lain yang berkontribusi besar terhadap lonjakan kasus kematian Covid-19.

Di antaranya peningkatan mobilitas, potensi kerumunan, kapasitas pelayanan kesehatan, dan kepatuhan terhadap 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Kamis 17 Desember 2020

Dewi memaparkan bahwa protokol 3M dinilai sulit diterapkan dalam kondisi tertentu, terutama ketika kerumunan semakin banyak, maka menjaga jarak akan semakin sulit dilakukan.

"Tapi ketika ada mobilitas, ada kerumunan, ada ketidakpatuhan, maka muncul penularan," tutur dia.

Padahal, Dewi menjelaskan bahwa menerapkan protokol 3M dapat memberikan perlindungan dari penularan Covid-19 dengan cukup signifikan.

Menjaga jarak dan menghindari kerumunan memberikan perlindungan paling besar, yakni 85 persen. Sedangkan menggunakan masker memberikan perlindungan sebesar 70 persen.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler