Pemerintah Targetkan 181 Juta Orang untuk Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

30 Desember 2020, 19:13 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Freepik

PR BANDUNGRAYA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap jumlah target vaksin Covid-19 di Indonesia yakni 181 juta orang.

Masyarakat yang menerima vaksin Covid-19 tersebut di atas usia 18 tahun.

Angka target vaksin Covid-19 itu didapat dengan perhitungan 70 persen dari 269 juta rakyat Indonesia.

Dari jumlah penduduk itu nantinya dikurangi jumlah individu dengan komorbid berat, individu yang pernah terinfeksi Covid-19, dan ibu hamil yang masuk kategori eksklusi.

Baca Juga: KERAS! Ini untuk yang 'Menghakimi' Gisel dari Melanie Subono

“Jika ingin mengejar herd immunity usia di atas 18 tahun, ada 188 juta orang. Dari 188 juta ini kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid berat, kita keluarkan yang juga pernah terkena Covid-19, kita mengeluarkan ibu-ibu hamil yang masuk kategori eksklusi, jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat,” tutur Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Desember 2020.

Sementara itu, Budi mengatakan jumlah vaksin yang diperlukan yakni 426 juta dosis.

Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan masing-masing target vaksinasi memerlukan dua dosis vaksin serta sediaan vaksin cadangan sebanyak 15 persen berdasarkan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: FPI Dibubarkan Disambut Intelektual Pemuda NU, Sebut Kado Terindah Sambil Singgung Nama Gus Dur

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Budi mengatakan, Pemerintah menempuh lima jalur pengadaan vaksinasi.

“Sampai sekarang ada lima jalur pengadaan vaksin yang sudah kita tempuh. Empat di antaranya bersifat bilateral dan satu sifatnya multilateral,” kata Budi.

Dari empat jalur bilateral tersebut, Pemerintah telah menandatangani kontrak dengan produsen vaksin luar negeri Sinovac dan Novavax.

Lalu, Budi menyebut, Pemerintah juga akan segera menandatangani kontrak dengan AstraZeneca dan Pfizer.

Baca Juga: Selain untuk Hadapi Banjir, Ini Manfaat Kolam Retensi Cipamulihan Gedebage

Pemerintah memastikan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Sinovac akan tiba di Tanah Air pada Kamis, 31 Desember 2020.

Pengiriman tahap kedua ini bagian dari program kerja sama bilateral pengadaan vaksin virus Covid-19.

“Insya Allah besok akan tiba kembali vaksin Sinovac sejumlah 1,8 juta. Dengan ketibaan ini, maka sudah 3 juta vaksin Sinovac berada di Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam konferensi pers, Rabu, 30 Desember 2020.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2021, Pantai Pangandaran Tetap Buka?

Selain mendatangkan vaksin Sinovac, kata Retno, pemerintah juga telah mengamankan suplai vaksin dari Astra Zeneca dan Novavax masing-masing sebesar 50 juta dosis.

Kemudian, dari kerjasama jalur multilateral, Retno menyebut Indonesia terus bekerja, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan WHO, GAVI dan lembaga lain untuk mengamankan vaksin Covid-19.

Menurut Retno, pengamanan ini dilakukan dengan mekanisme COVAX-AMC (Advance Market Commitment) dengan range perkiraan perolehan adalah 3 hingga 20 persen jumlah penduduk.

“Kita akan kawal terus proses ini,” kata Menlu.

Baca Juga: Tak Sendirian, Mahfud MD 'Dikawal' 6 Pejabat untuk Bubarkan FPI, Ini Dia Namanya

Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu, 6 Desember 2020 malam. Vaksin ini kemudian langsung dibawa menuju Bio Farma di Bandung.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler