Beraninya 2 Kapal Asing Masuk Wilayah NKRI, Begini Nasibnya Sekarang

26 Januari 2021, 19:08 WIB
Dua kapal berjenis motor tanker (MT) berbendera asing diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) di perairan Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu, 24 Januari 2021. /ANTARA FOTO/HO/Bakamla/mrh/hp./

PR BANDUNGRAYA – Dua kapal asing, masing-masing berbendara Iran dan Panama berani menembus batas wilayah laut Indonesia.

Kedua kapal asing tersebut kini diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia.

Kedua kapal tanker yang disita tersebut diduga melanggar hukum Internasional.

Baca Juga: Nonton Ikatan Cinta: Link Live Streaming RCTI: Bukan Andin, Mungkinkah Pembunuh Roy Terungkap Malam Ini?

Dikutip dari Antara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengkonfirmasi dugaan pelanggaran hukum oleh kapal Iran (MT Horse) dan kapal Panama (MT Freya).

“Saat ini tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna memperoleh gambaran lebih lengkap atas peanggaran yang dilakukan,” tutur Faizasyah memalui pesan singkat kepada Antara pada Selasa, 26 Januari 2021.

Kedua kapal tanker tersebut disita di perairan Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu, 24 Januari 2021, setelah terpantau radar KN Marore-322.

Baca Juga: 6 Alasan Ilmiah Mengapa Sulit Bedakan Wajah Orang dari Ras yang Sama, Ini Penjelasannya

Pada saat itu KN-Marore sedang melakukan operasi keamanan dan keselamatan laut dalam negeri.

Kemlu RI tidak menjelaskan lebih lanjut saat ditanya apakah kedua kapal tersebut ditangkap karena melakukan transfer bahan bakaar minyal illegal.

“Saya tidak bisa mengomentari karena penyelidikan masih berlangsung,” ujar Faizasyah.

Baca Juga: Kakek 75 Tahun di Soppeng Dipenjara Lantaran Tebang Kayu di Kebun Sendiri, Bukti Bayar Pajak Tak Dihiraukan

Sementara pemerintah Iran telah meminta Indonesia untuk memberikan penjelasan tentang penyitaan kapal tanker tersebut.

Penyitaan tersebut disebabkan ‘masalah teknis dan itu terjadi di bidang perkapalan’ menurut juru bicara kementerian Luas Negeri Iran Saeed Khatibzadeh.

“Organisasi pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah ini dan menyelesaikannya,” tutur Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi, seperti yang dilaporkan Reuters.

Iran telah dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyak dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran yang berusaha melawan sanksi Amerika Serikat.

Dua tahun lalu Iran mengirimkan kapal MT Horse ke Venezuela untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler