Oknum Kolonel Penabrak dan Pembuang Mayat Dua Sejoli di Nagreg Adalah Kasi Intel di Korem 133/NWB Gorontalo

26 Desember 2021, 00:09 WIB
Oknum Kolonel Penabrak dan Pembuang Mayat Dua Sejoli di Nagreg Adalah Kasi Intel di Korem 133/NWB Gorontalo /Jurnal Garut/Muhammad Nur/

BANDUNGRAYA.ID- Penabrak dan pembuang mayat dua sejoli di Nagreg ternyata seorang Kolonel TNI AD. Panglima TNI pun menanggapi hal ini.

Setelah sebelumnya beredar foto kedua orang yang menabrak dua sejoli di Nagreg Kabupaten Bandung, yang kemudian membuangnya kesungai beredar, netizen beramai-ramai mencari siapa orangnya.

Ketika ditelusuri, ternyata pelaku adalah anggota TNI AD yang bermarkas di Gorontalo.

Baca Juga: MISTERIUS! Dua Sejoli Hilang Usai Alami Kecelakaan di Garut, Begini Kronologinya

Baca Juga: Ucapan Perpisahan Bambam pada Mark Bikin Nangis Kejer, Intip 4 Momen Mengharukan Dua Sejoli GOT7

Oknum TNI AD berpangkat Kolonel pelaku penabrak dan pembuang mayat Dua sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ternyata menjabat Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Korem 133/Nani Wartabone (NWB) yang bermarkas di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal (Letjen) Chandra Warsenanto Sukotjo mengatakan pelaku yang bernama Kolonel Infanteri Priyanto kini sedang diperiksa Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIII/Merdeka.

Kasus kecelakaan lalu lintas di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu terjadi Rabu 8 Desember 2021. Korbannya dua sejoli Handi Harisaputra dan Salsabila.

Baca Juga: UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Danu Bikin Pernyataan Berbeda Soal Nasi Goreng! Begini Penjelasan Lengkapnya

Baca Juga: Inilah DETIK-DETIK Terungkap Kasus Pembunuhan Subang Ibu dan Anak, Polisi Panggil Danu Hari Ini

Kronologisnya, di hari yang nahas itu, Handi dan Salsabila pacarnya berboncengan naik sepeda motor menuju jalan nasional Bandung Garut.

Namun baru keluar dari mulut gang mereka disambar oleh sebuah minibus.

Oleh pengendara, korban dua sejoli itu dimasukkan ke dalam mobilnya dengan dalih akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Namun saat dicari ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas oleh keluarganya korban tidak ditemukan.

Ternyata, tiga personel TNI AD penabrak itu bukannya membawa kedua korban ke rumah sakit, tapi malah membuang Handi dan Salsabila di Sungai Serayu.

Mayat keduanya ditemukan di dua titik berbeda di sepanjang Sungai Serayu yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) pada 11 Desember lalu.

Beruntung ada warga yang memotret tiga orang pelaku yang menggotong Handi dan Salsabila saat dimasukkan ke dalam mobil Panther hitam. Foto tersebut diunggah di medsos dan viral.

Selain Kolonel Priyanto, kedua pelaku lainnya adalah Kopral Dua (Kopda) DA, personel Kodim 0730/Gunung Kidul, Kodam IV/Diponegoro serta Kopda Ahmad, anggota Kodim 0716/Demak.

Saat ini, baik Kopda DA dan Ahmad juga sedang diperiksa penyidik Pomdam Diponegoro di Kota Semarang.

Mengapa perwira menengah (pamen) yang berdinas di Gorontalo bisa bersama dua personel TNI AD dari Jateng? Ternyata Kolonel Priyanto sebelumnya berdinas di Kodam Diponegoro.

Dia menjabat sebagai Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam (Irutum Itdam) Diponegoro. 

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Mayor Jenderal TNI Prantara Santosa, dalam unggahan Instagram resmi Puspen TNI pada 24 Desember 2021 mengatakan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan Penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk melakukan proses hukum terhadap 3 anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam insiden kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, pada 8 Desember 2021 itu.

Artikel ini perdana tayang di Desk Jabar dengan Judul "KOLONEL PENABRAK dan PEMBUANG Mayat Dua Sejoli di NAGREG ternyata Kasi Intel di Korem 133/NWB Gorontalo".

“Selain akan melakukan penuntutan hukuman maksimal sesuai tindak pidananya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menginstruksikan Penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer kepada 3 oknum anggota TNI AD tersebut”, kata Prantara Santosa.***(Zair Mahesa/Desk Jabar)

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler