Siti Fadilah Akui Hentikan Flu Burung dengan Politik, Bukan Vaksin

22 Mei 2020, 06:50 WIB
SITI Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan Indonesia.* /

PIKIRAN RAKYAT - Nama Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia itu kembali santer terdengar setelah melakukan wawancara eksklusif dengan presenter Deddy Corbuzier di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Video berdurasi 25 menit 47 detik itu kembali mengingatkan masyarakat Indonesia pada era di mana virus flu burung juga melanda Indonesia.

Tak ayal, sebab sosok Siti Fadilah yang berhasil menghentikan virus tersebut di Tanah Air.

Baca Juga: Polisi Ciduk Puluhan Penjual Miras di Bandung Barat, Cimahi, dan Margaasih, Ribuan Botol Disita

Sebelumnya nama Siti Fadilah juga sempat disebut-sebut oleh musisi Jerinx Superman Is Dead dalam wawancaranya bersama Aiman terkait konspirasi virus corona.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Pikiranrakyat-depok.com, Jumat 22 Mei 2020, Siti Fadilah banyak membongkar soal vaksin virus yang pernah dia alami pada saat menjabat menjadi Menteri Kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Siti Fadilah mengatakan bahwa pada tahun 2017, dia sempat membongkar bahwa Bill Gates pernah mengatakan dalam forum Davis ekonomi internasional bahwa akan terjadi pandemi yang luar biasa besar.

Baca Juga: Hidup di Reruntuhan Rumah Warga, Bapak Andi Bersyukur Dapat Rp 5.000 Sehari dari Hasil Mulung

"Pada tahun 2017 akhirnya saya kumpul-kumpulkan saja nah begitu terjadi saya bongkar-bongkarin. Terus saya ikutin kapan ya ada pandemiknya dan betul ternyata ada pandemik yang sebetulnya tidak terlalu berat (COVID-19) seperti flu burung," ujarnya.

Dalam kesempatannya, dia mengatakan pernah melawan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena dia menilai bahwa WHO tidak adil terkait wabah flu burung terhadap negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Ia mengaku, saat itu dia menang dalam melakukan reformasi atau perubahan pada sistem yang dijalankan oleh WHO. Selain itu dia juga menuntut agar WHO transparan terhadap Indonesia.

Baca Juga: Soal Pembatasan Jemaah Salat Id di Bandung Barat, Netizen: Pasar Ramai Boleh, Salat Ramai Tak Boleh

"Karena WHO berhasil mereformasi. Yang tadinya saya pandang WHO tidak adil terhadap negara berkembang seperti kita, saya reformasi bahwa kita memiliki kedudukan yang sama dan bahwa WHO harus transparan," ujarnya.

Menurut Siti Fadilah, semua negara memiliki kedudukan yang sama dan bahwa semua pihak harus bekerja sama menghadapi pandemi.

"Dan kita mempunyai kedudukan yang sama di negara manapun, tidak ada yang di bawah tidak ada yang di atas. Kalau sakit kita semua harus menolong harus bersama-sama berpikir," ucap Siti Fadilah.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Barat Izinkan Umat Islam Laksanakan Salat Idulfitri 1441 H, Dibatasi 50 Jemaah

Tak hanya itu, Siti Fadilah juga mengaku bahwa dia menolak vaksin yang diberikan oleh WHO untuk flu burung.

Dia meyakini bahwa flu burung atau H5N1 tidak bisa sembuh hanya dengan vaksin.

"Tidak ada vaksin untuk flu burung, saya membuktikan tidak perlu vaksin. Saya membuktikan bahwa virus flu burung tidak menular," ujarnya.

Baca Juga: BMKG Pastikan Suara Dentuman di Bandung Bukan Aktivitas Gempa

Meskipun pada saat itu WHO sudah berkoar-koar bahwa flu burung bisa menular dengan human to human transmition.

Namun dia menolak untuk percaya, dia lalu membuktikan bahwa flu burung tidak menular dengan memberikan sederet bukti kepada WHO.

Sehingga kemudian setelah itu akhirnya menghentikan penyebaran flu burung yang saat itu memiliki lonjakan kasus setiap harinya.

Baca Juga: Heboh Suara Dentuman di Bandung, Terdengar hingga Kota Cimahi

"Sehingga akhirnya stop flu burung. Saya menyetop flu burung bukan dengan vaksin, tapi pakai politik," ujarnya.*** (Puji Fauziah)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Depok.com dengan judul Yakin Corona Bisa Sembuh Tanpa Vaksin, Siti Fadilah: Saya Menyetop Flu Burung Bukan dengan Vaksin

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler