AKHIRNYA TERUNGKAP! Inilah Bunyi Ancaman untuk Brigadir J Sebelum Tewas: Pengacara Bongkar Detailnya

2 Agustus 2022, 18:40 WIB
Ilustrasi :AKHIRNYA TERUNGKAP! Inilah Bunyi Ancaman untuk Brigadir J Sebelum Tewas: Pengacara Bongkar Detailnya /PIXABAY/

BANDUNGRAYA.ID - Akhirnya terungkap, inilah bunyi ancaman untuk Brigadir J sebelum tewas. Pengacara bongkar semuanya.

Teka-teki tewasnya Brigadir J masih juga belum terkuak. Misteri kematian Brigadir J hingga saat ini masih menjadi perhatian publik.

Tragedi berdarah yang terjadi pada Jumat 8 Juli 2022 masih juga belum terkuak.

Baca Juga: Apa Isi Surat Wasiat Kopda Muslimin untuk Anak-anaknya yang Ditemukan di Saku Celana, Polisi Bilang Begini

Banyak pihak yang bertanya-tanya terkait, bagaimana sebenarnya yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Untuk mengetahui update kasus Brigadir J terbaru, simak artikel berikut ini.

Ternyata pada tanggal 8 Juli 2022 atau saat Brigadir J tewas, terdapat 23 missed call ke nomor HP Vera Simanjuntak, pacar Brigadir J. Hal ini diungkap kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak seperti dilansir dari wawancara YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Pengakuan Istri Ferdy Sambo Bikin Geger, Refly Harun Bilang Tak Wajar! Ibu Brigadir J Bongkar Soal Hubungannya

Kamaruddin Simanjuntak menduga panggilan itu bukan dari Brigadir J. Saat itu, ponsel Brigadir J sudah dikuasai pihak lain.

"Sampai saat ini 3 HP dengan 4 nomor belum ditemukan. Siapa yang menguasai HP ini. Karena diduga HP tergeletak di rumah dinas itu," kata dia.

Ungkap Kamaruddin Simanjuntak, pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum tewas, Brigadir J sempat beroleh ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Fix Tersangka Usai ART Bawa Bukti Foto Penyiksaan Brigadir J ke Polisi, Fakta atau Hoaks?

Ancaman pembunuhan itu berisi pesan aneh tentang naik ke atas.

"Katanya jika 'naik ke atas' kita bunuh dia," ujarnya. Dia sendiri mempertanyakan makna naik ke atas itu. "Apakah naik tangga ke atas, atau lapor ke pimpinan atau yang pangkatnya lebih atas. Ini yang mesti dicari tahu," katanya.

Kamaruddin Simanjuntak menuturkan, dugaan tentang tiga ajudan Ferdy Sambo yang iri hati terhadap Brigadir J.

Mereka sempat mencibir saat Brigadir J curhat para Vera Simanjuntak.

"Ada 3 suara pria yang nyinyir menurut pengakuan Vera," kata dia.

Sebut dia iri hati muncul dikarenakan kinerja Brigadir J yang kinclong hingga ia disayang atasannya.

Baca Juga: Cara Cepat Membuat e-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran Hingga KIA Online Lewat HP, Gak Perlu RIBET Antre!

Percakapan Vera dan Brigadir J pada bulan ketiga Juni antara tanggal 21 dan 29 Juni, mengungkap pengancaman squad lama terhadap Brigadir J.

"Ternyata Vera ini sudah tahu tentang squad ini. Vera kemudian mengaku jika dirinya sempat bertanya ke almarhum siapa yang mengancam, squad lama atau squad baru Kata Vera," kata dia dilansir dari Teras Gorontalo.

20 Rekaman CCTV Gerak-gerik Irjen Ferdy Sambo

Di samping itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengatakan berdasarkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga sepulangnya dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat 8 Juli 2022.

"Kami diperlihatkan 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, bahkan sampai Rumah Sakit Kramat Jati," kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.

Menurut dia, yang paling penting dalam video tersebut ialah di area Duren Tiga, tempat video memperlihatkan ada Irjen Polisi Ferdy Sambo yang masuk terlebih dahulu. Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang.

"Di situ terlihat ada Ibu Putri, ada Brigadir Yoshua, dia masih hidup sampai di Duren Tiga. Rombongan lainnya dalam kondisi hidup dan sehat," kata Anam.

Disebutkan pula bahwa 20 video yang diperlihatkan oleh siber Polri dan Labfor Polri kepada Komnas HAM tersebut tersebar di 27 titik, mulai dari Magelang, Duren Tiga, hingga Rumah Sakit Kramat Jati.

Khusus video dari Magelang sampai Duren Tiga, salah satu hal penting yang dilihat oleh Komnas HAM ialah soal Brigadir J masih hidup.

Selain diperlihatkan soal video, tim dari Komnas HAM juga ditunjukkan soal monitoring keberadaan atau jejaring komunikasi yang terdapat di area Duren Tiga dan Magelang.

Bahan yang diberikan kepada Komnas HAM tersebut akan kembali dipelajari. Hal ini guna memastikan dan mengusut tuntas kematian Brigadir J.

Terkait dengan permintaan keterangan siber dan digital forensik, kata Anam, akan kembali dilanjutkan Komnas HAM pekan depan. Hal ini mengingat ada beberapa penggalian informasi yang membutuhkan dukungan teknologi.

"Tinggal sekitar 20 persen lagi yang kami butuhkan untuk perkuat terangnya peristiwa," ujarnya.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler