Blood Moon Terjadi di Indonesia Pada 8 November 2022, Inilah 5 Tradisi Masyarakat Indonesia saat Gerhana Bulan

1 November 2022, 17:32 WIB
Blood Moon Terjadi di Indonesia Pada 8 November 2022, Inilah 5 Tradisi Masyarakat Indonesia saat Gerhana Bulan /Instagram/ @brin_indonesia

BANDUNGRAYA.ID- Gerhana bulan total atau blood moon dinyatakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan terjadi di Indonesia pada tanggal 8 November 2022.

Dikutip dari ANTARA, Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang mengatakan bahwa gerhana bulan total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik.

"Sementara dursi umbral yakni gerhana bulan sebagian dan total berlangsung tiga jam 39 menit 50 detik", tambah Andi.

Baca Juga: 8 November 2022 Bukan Hanya Gerhana Bulan Total, Fenomena Hujan Meteor Juga Akan Segera Datang

Seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana total tersebut.

Pada fenomena yang langka ini, terdapat kebiasaan atau tradisi masyarakat Indonesia saat terjadinya gerhana bulan.

Sebagian orang menganggap kebiasaan itu adalah mitos yang turun temurun. Apa sajakah tradisi yang dilakukan saat gerhana bulan terjadi?

  1. Tradisi Dolo-dolo di Ternate

Masyarakat Ternate beramai-ramai memukul bambu dan kentungan. Tradisi itu dilakukan dari gerhana datang hingga gerhana selesai.

Tradisi ini dipercaya di Maluku Utara khususnya Ternate bahwa gerhana terjadi karena bulan ditelan oleh naga.

Suara bising yang ditimbulkan dari pukulan bambu dan kentungan dipercaya dapat menghentikan naga memakan bulan.

  1. Gejog Lesung di Yogyakarta

Mirip dengan tradisi dolo-dolo do Ternate, masyarakat akan beramai-ramai memukuli lesung dengan alu. Irama bersahut-sahutan terdengar membuat malam semakin semarak. Konon dengan itu, Batara Kala akan segera kembali memuntahkan bulan.

Masyarakat Yogyakarta juga percaya kalau gerhana terjadi karena Batara Kala menelan bulan. Sebagai informsi Batara Kala merupakan raksasa jahat dalam mitologi Jawa.

  1. Liwetan di Jawa Tengah

Tradisi liwetan ini dikhususkan untuk perempuan di Jawa Tengah yang sedang hamil. Saat gerhana bulan tiba, perempuan hamil itu akan diarahkan oleh tetua desa untuk bersembunyi bawah kolong kasur sebanyak tiga kali.

Selama itu, si perempuan hamil harus terus mengelus perutnya sambil mengigit pecahan genting. Sementara pihak keluarga sudah mempersiapkan nasi liwet untuk dimakan bersama sebagai rasa syukur.

Tradisi ini dipercaya masyarakat Jawa Tengah agar calon bayi lahir dengan sehat dan selamat.

Baca Juga: Lokasi Lihat Gerhana Bulan Total 8 November 2022 yang Baru Terjadi Kembali 2 Tahun Lagi

  1. Mencuri Beras Tetangga di Sulawesi Selatan

Masyarakat suku Bugis di Bone, Sulawesi Selatan sudah melakukan tradisi itu sejak zaman nenek moyang mereka. Beras yang dicuri pun tidak banyak, cukup segenggam saja.

Mereka percaya kalau beras hasil curian itu ditumbuk dan dijadikan bedak akan menambah kecantikan pemakainya.

Tidak ada masyarakat yang dirugikan, sebab semua orang rata saling mencuri beras.

  1. Memukul Kentongan

Kepercayaan di masyarakat Dayak, gerhana terjadi lantaran bulan ditelan oleh mahluk halus yang mereka sebut dengan Ruhu. Mereka akan memukul gong agar bulan kembali muncul.

Berbeda dengan masyarakat Dayak Ngaju. Saat gerhana, mereka akan memukul atau menggoyang batang pohon buah-buahan untuk membangkitkan “Gana”, yaitu roh dari pohon tersebut agar pohon tersebut berbuah lebat.

Selain itu, memukul kentongan juga dilakukan masyarakat Tidore yang disebut Dolo-dolo. Kentongan dari bahan bambu dipukul secara bersamaan saat terjadinya gerhana bulan. Tujuannya pun sama, yaitu mengusir raksasa yang menelan bulan.

Itulan beberapa tradisi yang dilakukan oleh sebagaian masyarakat Indonesia saat gerhana bulan tiba.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler