Kaleidoskop Ekonomi 2022 : Mulai dari Kelangkaan Minyak Goreng hingga Perhelatan G20

30 Desember 2022, 13:32 WIB
Kaleidoskop Ekonomi 2022 : Mulai dari Kelangkaan Minyak Goreng hingga Perhelatan G20 /PIXABAY/geralt

BANDUNGRAYA.ID- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, meningkatnya devisa dan sebagainya.

Berikut sejumlah peristiwa ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2022 :

1. Kelangkaan minyak goreng

Awalnya ini terjadi karena kenaikan harga minyak kelapa sawit di pasar internasional sejak 2021 kemudian berimbas harga minyak goreng di ritel menembus Rp50.000 untuk kemasan 2 liter terus disusul harga minyak goreng curah menembus Rp26.000 per liter.Beragam kebijakan telah ditempuh pemerintah kala itu di antaranya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), memberlakukan kebijakan DMO,DPO bahkan pelarangan eskpor CPO.

2. Kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi

Pemerintah resmi menaikkan harga bbm subsidi seperti pertalite, solar dan bbm non subsidi seperti pertamax pada 3 September 2022. Pertalite harganya naik dari Rp7.600 menjadi Rp10.000, solar naik Rp5.150 menjadi Rp6.800, pertamax naik dari  Rp12.500 menjadi Rp14.500. 

3. Pertumbuhan ekonomi naik sepanjang tahun 2022

Kuartal pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,01 persen. Lanjut pada kuartal kedua yang meningkat 5,44 persen terakhir kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,72 persen bila dibandingkan secara year-on-year (YoY).

Baca Juga: KEREN! Masjid Al Jabbar Bandung Telah Diresmikan Arsitekturnya Dibuat Ramah Lansia dan Disabilitas!

4. Penanaman modal dalam negeri dan asing

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis laporan kuartal ketiga 2022 realisasi investasi di Indonesia sudah menyentuh angka Rp892,4 triliun, terdiri dari PMA sebanyak Rp479,3 triliun dan PMDN sebesar Rp413,1 triliun.

5. PUPR membuat program pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural

Ketujuh program tersebut memiliki fokusnya masing-masing yakni, yang pertama memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan. Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.

Ketiga, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Kemudian keempat,revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Kelima memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. 

Baca Juga: Septia Siregar Gugat Cerai Putra Siregar, Bos PStore Mendadak Bilang Gini

Keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, perubahan iklim. Program prioritas ketujuh adalah memperkuat stabilitas politik, hukum, dan keamanan (polhukam) serta transformasi pelayanan publik. 

6. Presidensi G20

Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI mengungkapkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan G20 Indonesia berkontribusi terhadap PDB nasional hingga Rp7,4 triliun atau setara 533 juta dolar AS. Selain itu, Presidensi G20 Indonesia turut meningkatkan konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun.

Sementara Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengatakan Presidensi G20 Indonesia mendongkrak peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 1,8 hingga 3,6 juta orang. Adapun sebanyak 600 hingga 700 ribu lapangan kerja baru tercipta berkat penyelenggaraan G20 Indonesia yang berhasil menyerap 33.000 tenaga kerja serta melibatkan UMKM.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Tags

Terkini

Terpopuler