Apa Itu Operasi Bariatrik dan Siapa Saja yang Boleh Melakukannya? Awas Jangan Sampai Salah Langkah

20 Juni 2023, 16:36 WIB
Apa Itu Operasi Bariatrik dan Siapa Saja yang Boleh Melakukannya? Awas Jangan Sampai Salah Langkah /PIXABAY/sasint

 

BANDUNGRAYA.ID - Apa Itu Operasi Bariatrik dan Siapa Saja yang Boleh Melakukannya? Awas Jangan Sampai Salah Langkah 

Operasi bariatrik adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengatasi masalah obesitas pada seseorang.

Istilah "bariatrik" berasal dari bahasa Yunani, di mana "baros" berarti berat dan "iatrikos" berarti kedokteran.

Operasi ini bertujuan untuk membantu individu yang mengalami kelebihan berat badan yang signifikan dalam mencapai penurunan berat badan yang sehat dan memperbaiki kondisi kesehatan terkait obesitas.

Operasi bariatrik dilakukan ketika upaya penurunan berat badan melalui metode non-bedah, seperti diet dan olahraga, tidak berhasil atau tidak efektif.

Prosedur ini dapat mengubah struktur dan fungsi saluran pencernaan untuk membatasi asupan makanan atau mengurangi penyerapan nutrisi.

Ada beberapa jenis operasi bariatrik yang umum dilakukan, termasuk gastrik bypass, gastrik sleeve, dan banding lambung.

Gastrik bypass melibatkan pembuatan kantong lambung kecil yang terhubung langsung ke usus kecil, mengurangi kapasitas lambung dan penyerapan nutrisi.

Gastrik sleeve melibatkan pengurangan ukuran lambung dengan menghilangkan sebagian besar lambung.

Banding lambung melibatkan pemasangan perangkat elastis di sekitar bagian atas lambung untuk membentuk kantong kecil, membatasi asupan makanan.

Operasi bariatrik bukanlah solusi instan untuk masalah obesitas, tetapi merupakan bagian dari perawatan jangka panjang yang melibatkan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan yang sehat dan aktivitas fisik teratur.

Operasi ini dapat membantu individu mencapai penurunan berat badan yang signifikan dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Namun, operasi bariatrik juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan.

Risiko yang mungkin terjadi termasuk infeksi, perdarahan, dan komplikasi terkait anestesi.

Selain itu, perubahan dalam pola makan dan penyerapan nutrisi dapat memengaruhi status nutrisi dan memerlukan suplementasi vitamin dan mineral.***

Editor: Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler