Filosofi Baju Adat Tanimbar yang Dipakai Jokowi saat Pidato Kenegaraan Hari Ini

16 Agustus 2023, 16:21 WIB
Filosofi Baju Adat Tanimbar yang Dipakai Jokowi saat Pidato Kenegaraan Hari Ini /YouTube.com/DPR RI

 

 

BANDUNGRAYA.IDPresiden Joko Widodo (Jokowi) memakai pakaian baju adat Tanimbar ke panggung tertinggi kenegaraan.

Pakaian adat tersebut ia pake saat menghadiri sidang Tahunan MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Sidang bersama DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Ri di Gedung DPR/MPR Jakarta pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Dikutip dari ANTARA, Pakaian adat yang Jokowi kenakan tersebut berasal dari derah Maluku.

Baca Juga: Ini Daftar Promo Tokopedia Traktir Ulang Tahun Ke-14: Ada Bebas Ongkir, Diskon, dan Cashback

“Yang saya pakai ini adalah baju adat dari Tanimbar, Provinsi Maluku,” kata Presiden Jokowi di akhir pidato yang dia sampaikan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, mengatakan pilihan Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat pria Tanimbar memiliki semangat untuk mengangkat kebudayaan dan pakaian suku Tanimbar Maluku ke panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.

Baca Juga: Rebo Wekasan Ternyata Ada Sejak Abad ke-17, Simak Asal Usul , Hingga Cara Ritual Adat Ini di Setiap Daerah

Baju adat pria Tanimbar sendiri terdiri atas celana panjang dan kemeja panjang. Kelengkapan adat meliputi umpan, yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang. Di bagian kepala dikenakan hiasan dari bulu burung. Seperti burung cenderawasih atau kakatua.

Abetnego menyebut pemilihan baju adat Tanimbar juga tidak terlepas dari kunjungan Presiden Jokowi, pada September 2022 lalu. Di mana Presiden mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Terlebih, Presiden Jokowi merupakan Presiden kedua yang berkunjung ke Tanimbar.

Motif-motif pada baju adat Tanimbar, memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.

“Ini bukan sekedar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” tutur Abetnego dalam keterangan tertulis KSP.

Maka dari itu, filosofi yang kuat pada pakaian adat tersebut ialah berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.***

 

 

Editor: Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler