BANDUNGRAYA.ID – Sebagai ungkapan kerinduan kepada Sang Rasul, ada 4 contoh puisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang cukup menyentuh hati.
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awwal.
Dilansir dari situs resmi NU Online, menjelaskan dalam buku Sejarah Maulid Nabi tahun 2015 yang dicatat oleh Ahmad Sauri, bahwa bangsa Arab memiliki kebiasaan merayakan Maulid Nabi sejak tahun kedua hijriah.
Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Selain itu, dalam catatan tersebut juga dijelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
Nabi Muhammad SAW diyakini lahir pada 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (570 Masehi). Namun dalam catatan Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad (2006) ada juga pendapat-pendapat lain yang menyatakan bahwa Nabi lahir lima belas tahun sebelum peristiwa gajah.
Sebagai ungkapan rasa cinta dan kerinduan sebagai umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW, berikut adalah 4 kumpulan puisi tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang cukup menyentuh hati:
- Rindu Maulid Nabi
Karya: Sahyul Padarie, Mahasiswa Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Furqan Makassar
Ya Amin Ya Aqib
Ya Ainul Ghurri
Ya Ajir
Ya Nabiyullah Muhammad SAW
Telah tiba bulan cahaya
Saat cahaya dilahirkan ke dunia
Membawa terangnya agama
Untuk menyempurnakan nyala alam semesta
Yang masih gelap gulita
Sang pembawa rahmat
Kepada seluruh jagad raya
Melembutkan tanpa mengkasari
Membersihkan tanpa menodai
Menyembuhkan tanpa melukai
Nabiku, kutulis rindu dalam Maulid-mu
Rindu dalam suri tauladanmu
Suri tauladan dalam membangun negeriku
Membangun negeri dalam cinta kasihmu
Cinta kasih dalam ridho-Nya
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad
Wa ‘ala Alihi wa Shahbihi wa Sallam
- Cinta Rasul
Karya: Ikhsan Aji Pamungkas
Ketika malam tiba…
Aku menangis di tempat persujud-an
Bermunajat cinta kepada sang Idola
Kepada sang idola yang selalu dirindukan
Aku termangu dalam kegelisahan
Setiap aku berkata “Shollu Ala Nabi”
Rasa ini tak ada hentinya
Walau raga ini tak ikut bersamanya
Ya Rasulallah, aku ingin bertemu dengan engkau
Melepaskan kerinduan suci cinta ini
Yang tak ada ujungnya Yang tak ada batasnya
- Ekspresi Cinta Nabi
Karya: Mukhammad Lutfi, anggota PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Abdi Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
Ya Muhammad
Kelahiranmu adalah puncak anugerah ilahi
Kehadiranmu adalah rahmat jutaan ummat
Ummat yang haus akan syafaat
Engkaulah penerang di tengah kebodohan yang mencuat
Ya Muhammad
Berabad-abad engkau telah meninggalkan kami
Kami yang mencintaimu
Kami yang rindu berjumpa denganmu
Denganmu yang menjadi suri tauladan
Wahai Rasul
Di bulan kelahiranmu ini Izinkan kami mengekspresikan cinta maulidmu
Ekspresi cinta yang sederhana
Yang tak lekang masa
Maulidmu adalah hidangan agung
Hidangan agung yang kami sambut dengan sholawat
Yang kami sambut dengan pembacaan sirohmu
Dengan amaliyah sosial dan amal shalih lainnya
Ekspresi cinta sederhana macam itulah yang bisa kami persembahkan
Di bulan kelahiranmu yang agung ini
- Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Karya: Gus Muh - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan Lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, o, Muhammadku!
Di mana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku – shalawat dan salam bagimu
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkakan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sungguh aku merindukanmu
Demikian 4 kumpulan puisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang cukup menyentuh hati.***