AWAS! Ada 15 Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Kenapa Bisa Terjadi?

27 Oktober 2023, 10:04 WIB
AWAS! Ada 15 Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Kenapa Bisa Terjadi? /Freepik

BANDUNGRAYA.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan bahwa kasus cacar monyet, atau yang lebih dikenal sebagai monkeypox (mpox), pertama kali muncul di Indonesia pada Agustus 2022. Namun, sekarang, angkanya tiba-tiba melonjak menjadi 15 kasus positif.

"Kenapa jumlah kasus tahun ini tiba-tiba tinggi? Apakah ini karena proses pelacakan? Faktanya, kasus tahun lalu sama dengan tahun ini," kata dr. Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.

"Jadi, setiap kali ada satu kasus, kita langsung melacak siapa yang pernah berkontak erat dengan penderita. Bahkan tahun lalu, kami melacak hingga beberapa kelompok yang jumlahnya bisa lebih dari 10 orang," tambahnya.

Baca Juga: Apakah Penderita Cacar Air Boleh Mandi? Ternyata Begini Penjelasan Dokter Ahli

Maxi menegaskan bahwa mereka segera melacak kontak-kontak terkait setiap kali ada kasus, mirip dengan cara penanganan COVID-19. Cacar monyet juga dapat menular melalui interaksi sosial.

Namun, tahun lalu, Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19, sehingga tingkat interaksi sosial masyarakat jauh lebih terbatas dibandingkan saat ini.

"Mengapa jumlah kasus tahun ini lebih tinggi? Karena tahun lalu masih ada COVID-19. Jadi, selama masa pandemi COVID-19, mungkin ada beberapa kelompok yang belum sempat berinteraksi atau bahkan belum banyak yang terinfeksi," jelasnya.

Baca Juga: WASPADA! Wabah Cacar Monyet Mulai Menyebar, Kenali Gejala dan Cara Antisipasi Penyakit Ini

Selain itu, kasus yang muncul pada Agustus 2022 sebagian besar terjadi karena kontak dengan penderita yang datang dari negara lain. Kemenkes telah segera mengidentifikasi pasien-pasien tersebut dan melakukan pelacakan dengan cepat.

"Tahun lalu, kita tahu bahwa pasien yang tertular ini adalah kontak erat dengan penderita dari luar negeri, tepatnya dari Belanda. Ketika mereka datang, kami langsung melokalisir. Tetapi sekarang, kasus yang terjadi adalah penularan lokal, dan pelacakan tetap dilakukan dengan cermat," terangnya.

Menurut Maxi, saat ini penularan cacar monyet terjadi dalam masyarakat lokal. Bahkan para ahli epidemiologi memperkirakan bahwa jumlah total kasus cacar monyet bisa mencapai 3.600 kasus.

Kemenkes telah melaporkan temuan kasus cacar monyet di Indonesia kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Terkait perkembangan kasus cacar monyet, Indonesia meminta WHO untuk meningkatkan vaksinasi.

"Kami terus memberi tahu WHO tentang perkembangan ini, dan kami mendiskusikan solusi-solusi bersama mereka. Vaksinasi adalah salah satu langkah yang kami prioritaskan," ujar Maxi.***

Editor: Resa Mutoharoh

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler