PMI Siagakan Ribuan Relawan untuk Mewaspadai Dampak Fenomena La Nina di Tengah Pandemi Corona

22 Oktober 2020, 16:13 WIB
Ilustrasi salah satu dampak fenomena La Nina. /PIXABAY/ J Lloa

PR BANDUNGRAYA - Palang Merah Indonesia (PMI), telah bersiap untuk menghadapi fenomena La Nina, yang diprediksi akan menyapa hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Sebelumnya, BMKG telah merilis peringatan dini, terkait puncak fenomena La Nina yang diperkirakan akan terjadi pada November, hingga April 2020.

Meningkatnya curah hujan, dan cuaca ekstrim yang diakibatkan oleh fenomena La Nina, berpotensi menyebabkan bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Hal serupa juga disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang meminta jajarannya untuk mempersiapkan antisipasi, terhadap dampak dari fenomena La Nina.

Selaras dengan PMI yang mendorong kesiapsiagaan relawan, dalam menghadapi potensi bencana akibat fenomena tersebut.

Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said mengatakan bahwa relawan dari tingkat Provinsi, hingga Kabupaten atau Kota telah menyiapkan rencana penanganan bencana.

Selain itu, PMI akan menetapkan penanganan bencana, yang disesuaikan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Pemain Barcelona Ansu Fati Diterpa Isu Rasial, Begini Tanggapan Teman Satu Timnya Griezman

Lebih lanjut Sudirman menjelaskan bahwa saat ini PMI telah menyusun, kebijakan Nasional Tanggap Darurat Banjir (TDB).

Kebijakan TDB tersebut akan disampaikan dan disosialisasikan kepada PMI daerah tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

Sebagai upaya memaksimalkan antisipasi bencana, PMI juga akan melibatkan peran serta masyarakat, yang tergabung dalam komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).

Sudirman mengatakan pada 2020, anggota SIBAT PMI, mencapai sekira 20.100 personel, dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Adanya komunitas tersebut, diharapkan dapat memudahkan aksi dini masyarakat, dengan menerapkan perilaku tangguh bencana.

Untuk memudahkan aksi masyarakat, PMI akan memantau informasi dari BMKG, dan BNPB tentang dampak La Nina, kemudian menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan di lapangan.

Baca Juga: Buruh Kembali Demo Hari Ini, 15.000 Personel Disiagakan hingga Pengalihan Arus Lalu Lintas

Selanjutnya, dalam upaya penyampaian informasi kepada masyarakat, PMI akan memanfaatkan teknologi forecast, sehingga dapat memantau perkiraan cuaca.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari situs resmi PMI, diketahui logistik yang telah disiapkan, berupa Hygiene kit, Baby Kit, Family Kit, Terpal, dan Selimut.

Menurut Sudirman, persediaan logistik mampu menutupi kebutuhan sekira 25 juta jiwa, yang tersebar di wilayah Banten, dan Jawa Timur.

Sementara, untuk wilayah Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, PMI menyiapkan persediaan logistik untuk sekira 2.000 kepala keluarga.

Baca Juga: Dirut PT Pertamina Berada Diposisi 16 sebagai Pemimpin Perusahaan yang Paling Berpengaruh di Dunia

PMI mengharapkan dengan melakukan aksi sedini mungkin, serta melibatkan peran masyarakat, dapat mengurangi dampak bencana akibat La Nina.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: PMI

Tags

Terkini

Terpopuler