Tampil di Mata Najwa, Ernest Prakasa Sebut Megawati Lupa Prestasi Generasi Milenial Sesungguhnya

29 Oktober 2020, 16:49 WIB
Ernest Prakasa dalam acara Mata Najwa.* /YouTube/Mata Najwa/

PR BANDUNG RAYA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya mempertanyakan sumbangsih generasi milenial saat ini.

Menurut Megawati, kontribusi generasi milenial saat ini hanya dengan aksi demo, salah satunya aksi demo menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dalam beberapa hari terakhir.

Menanggapi hal tersebut, komika dan sutradara, Ernest Prakasa mengatakan bahwa Megawati mungkin lupa atas sumbangsih nyata kaum milenial.

Baca Juga: Info Lalu Lintas Hari Ini 29 Oktober: Peningkatan Volume Kendaraan Terjadi Menuju ke Kawasan Puncak

Dalam acara Mata Najwa pada Rabu, 28 Oktober 2020 lalu, Ernest Prakasa menganggap bahwa Megawati telah melupakan perjuangan dari generasi milenial terhadap industri digital hingga berhasil masuk ke level internasional.

"Mungkin Bu Mega terlalu bersemangat, jadi lupa mungkin ada poin-poin seperti Unicorn, Decacorn, Penghargaan e-Sports Internasional di era industri (digital) kreatif, milenial sebagai anak muda punya agility," katanya.

Lebih lanjut, Ernest Prakasa memaparkan bahwa generasi muda termasuk milenial lebih mudah beradaptasi dengan perubahan digital saat ini.

Baca Juga: Nostalgia Sesama Anggota F4, Lee Min Ho Kejutkan Kim Bum Dengan Kirim Truk Minuman ke Lokasi Syuting

"Punya kelincahan yang mungkin tidak dimiliki sama generasi sebelumnya, mudah beradaptasi perubahan dengan digital ini, membuat apa-apa cepat berubah sekali," tutur dia.

Selain itu, Ernest Prakasa memaparkan sejumlah prestasi yang dimiliki oleh kaum milenial. Di antaranya seperti bidang digital, maupun prestasi lain seperti startup, atlet e-Sports, hingga filmmaker atau sineas.

"Kita bukan hanya punya unicorn, bahkan decacorn. Indonesia banyak prestasi di bidang digital, dari mulai startup sampai, sampai atlet-atlet e-Sports kita yang berprestasi di level internasional, sampai film maker. Filmmaker kita yang banyak menyabet penghargaan, itu level internasional dan mereka adalah milenial," ujarnya.

Baca Juga: Volume Lalu Lintas Kendaraan Meningkat, Ini 3 Titik Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek

Dalam kesempatan yang sama, Ernest Prakasa juga menjelaskan bahwa aksi demo terhadap pengesahan UU Cipta Kerja tidak dapat digeneralisasi sebagai 'milenial'.

Menurutnya, tidak semua peserta demo berasal dari generasi milenial.

"Kayaknya kalau demonstrasi itu lebih ke agensi, bukan milenial juga," tutur dia.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, sebelumnya Megawati menyampaikan sebuah pidato dalam acara peresmian patung Bung Karno, sekolah partai, dan 13 kantor DPC secara virtual.

Baca Juga: Dalang Pembakaran Halte Sarinah saat Demo Omnibus Law Dibongkar Najwa Shihab dan Tim Narasi TV

Dalam pidatonya, Megawati menyinggung berbagai hal, mulai dari peran generasi milenial hingga internal politiknya.

Lebih lanjut, Megawati memaparkan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai kontribusi generasi milenial terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya ketika aksi demo tengah banyak dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh daerah.

Bahkan Megawati berpesan kepada Jokowi untuk tidak memanjakan anak muda jaman sekarang.

Baca Juga: Mengenal SAD, Jenis Depresi yang Bisa Menyerang Setiap Musim, Ini Gejala-Gejalanya

Selain itu, Megawati mengatakan bahwa dirinya tidak takut apabila dibully setelah mengeluarkan pernyataan tersebut.

Mantan Presiden RI ini menyayangkan demo penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung rusuh.

"Ngapain sih kamu demo-demo. Kalau enggak cocok pergi ke DPR. Di sana ada RDP (rapat dengan pendapat), itu terbuka bagi aspirasi. Kalian ini orang politik atau bukan," katanya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler