5 Puisi Mengenang Hari Pahlawan 10 November dari Sastrawan Indonesia Chairil Anwar dan WS Rendra

10 November 2020, 07:44 WIB
Kumpulan puisi mengenang Hari Pahlawan 10 November. /FREEPIK

PR BANDUNGRAYA – Mengenang para Pahlawan Nasional sejatinya adalah bentuk penghormatan paling tinggi oleh kita kepada para Pahlawan Nasional yang telah berguguran.

Jika seandainya kemerdekaan itu tidak pernah direbut oleh bangsa ini, maka sejatinya negara Indonesia tidak akan pernah berdiri hingga kini.

Kemerdekaan yang begitu berharga tidak terlepas dari jasa-jasa Pahlawan Nasional yang telah berguguran. Darah serta amarah yang dihimpun begitu dalam menuai kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

Baca Juga: Kang Daniel dan Jihyo TWICE Putus Setelah 1 Tahun Lebih Pacaran, Begini Tanggapan JYP Entertainment

Proses para pejuang membebaskan negara ini terlampau begitu sulit dan penuh perjalanan. Tidak heran banyak sekali para Pahlawan yang gugur di medan peran dan surut semangatnya karena begitu kuatnya musuh.

Akan tetapi, tahukah kamu bahwa peran karya sastra mampu mendobrak semangat para pejuang saat masa penjajahan kolonialisme Belanda?

Salah satunya adalah semangat yang diberikan oleh salah satu legenda Sastrawan Indonesia yaitu Chairil Anwar pada tahun 1945.

Baca Juga: Lirik Lagu Indonesia Raya Stanza 3, Kenang Jasa Pahlawan di Hari Pahlawan 10 November 2020

Berikut adalah 5 Kumpulan puisi Sastrawan Indonesia yang menulis Puisi Pahlawan Nasional untuk anda kutip sebagai peringatan Hari Pahlawan Nasional 2020.

1. Kawang Bekasi-Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu

Baca Juga: 25 Quotes Hari Pahlawan Nasional 10 November Tahun 2020, Cocok untuk Dijadikan Sebagai Status WA

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Baca Juga: Selamat Hari Pahlawan 2020: Begini Tema, Harapan, dan Cara Memperingatinya di Masa Pandemi Covid-19

2. Dongen Pahlawan-WS Rendra

Pahlawan telah berperang dengan panji-panji
berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan
Pahlawan telah berperang dengan panji-panji
berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan

Baca Juga: Lirik Lagu Mengheningkan Cipta Karya Truno Prawit, Mengheningkan Cipta di Hari Pahlawan 10 November

3. Prajurit Jaga Malam atau Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus- Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam,
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu….
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

Baca Juga: Profil Singkat 6 Tokoh Pahlawan Nasional Baru, dari Sultan Baabullah hingga Arnold Mononutu

4. Dipenogoro 143-Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
inasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju.

Serbu.

Serang.

Terjang.

Baca Juga: Selamat Hari Pahlawan 10 November: Simak Kumpulan Puisi untuk Para Pahlawan Indonesia

5. Lagu Sedadu-WS Rendra

Kami masuk serdadu dan dapat senapan
Ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang.
Yoho, darah kami campur arak!
Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak!
Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali.
Wahai, tanah yang baik untuk mati!
Dan kalau kuterlentang dengan pelor timah
Cukillah ia bagi putraku di rumah.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler