Dilansir dari Antara, tercatat 29,21 juta angkatan kerja terdampak Covid-19, di antaranya meliputi 2,56 juta orang merupakan pengangguran, 1,77 juta orang merupakan tidak bekerja secara sementara.
Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI, SCTV, dan Trans 7 Hari Ini, Selasa 24 November 2002: Jangan Lewatkan Perempuan
Selain itu, 0,7 juta orang masuk dalam kategori bukan termasuk angkatan kerja, dan 24 juta orang lainnya merupakan pekerja dengan jam bekerja yang lebih rendah.
"Jadi tentu ini akan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Ini tantangan yang harus kita selesaikan," tutur Sri Mulyani.
Selain pengaruh dari pandemi Covid-19, Sri Mulyani memaparkan bahwa peningkatan jumlah pengangguran merupakan dampak dari kurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: 4 Cara Sederhana Merawat Tanaman Anggrek Agar Berkembang Sepanjang Tahun, Nomor 3 Sering Diabaikan
Sebenarnya, tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia telah mencapai 10,69 persen, namun menurun menjadi 9,69 persen akibat adanya Bantuan Sosial (Bansos).
"Ini lebih rendah 1,5 persen. Itu suatu angka yang cukup signifikan," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tingkat kesejahteraan yang menurun tercermin dari banyaknya masyarakat yang beralih dari sektor formal ke sektor informal.
Oleh karena itu, peralihan antar sektor ini meliputi penurunan dari 44,12 persen menjadi 39,53 persen.
Baca Juga: Parkir Liar Menjamur di Kota Bandung, Dishub Akan Terapkan Aturan Derek Paksa