PR BANDUNGRAYA - Titik terang akhirnya datang, pandemi Covid-19 yang berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, kini nampaknya bisa sedikit diatasi karena vaksin telah tersedia.
Seperti diketahui, pada 6 Desember 2020 lalu sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac produksi Tiongkok tiba di Indonesia.
Walau demikian, vaksin hingga saat ini belum bisa digunakan karena izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum dikantongi.
Baca Juga: Jokowi Berubah Pikiran, Sempat Bilang Siap Vaksinasi Pertama Kini Malah Ingin Suntik Bareng Rakyat
Seiring dengan kedatangan Sinovac di Indonesia, masyarakat justru skeptis dengan keakuratan vaksin Covid-19 tersebut.
Dibanding vaksin Covid-19 lainnya, Sinovac menjadi salah satu vaksin yang ramai dibicarakan masyarakat sebagai vaksin yang kurang akurat, jika dibanding Moderna atau Pfizer.
Pemerintah sendiri melalui Menteri Koordinatir Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyadari ada keraguan dari masyarakat akan vaksin ini.
Baca Juga: Jelang Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Harus Tetapkan Harga agar Tidak Terjadi Price Gouging
Hal ini terbukti dari banyaknya permintaan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencoba vaksin terlebih dahulu sebelum dilemparkan ke rakyat.
Sebagaimana dilaporkan PMJ News, Luhut meminta masyarakat untuk berhenti berburuk sangka. Karena, Pemerintah akan memberikan yang terbaik untuk rakyat soal pengadaan vaksin Covid-19 ini.
"Jangan berburuk sangka, jauhkan itu. Pemerintah berikan yang terbaik kepada rakyat. Kalau Presiden mau disuntik duluan hari ini juga bisa. Tapi Presiden nggak mau, karena nanti dibilang maunya presiden sendiri duluan," ujarnya.
Baca Juga: Benarkah dengan Naik Tangga Mampu Tingkatkan Kesehatan Jantung? Simak Penjelasannya
Luhut menekankan, pihaknya ingin vaksinasi dilakukan secara tertib sesuai aturan. Termasuk untuk vaksinasi terhadap pejabat publik, seperti Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua IV dan Ketua Pelaksana KPC-PEN Erick Thohir mengatakan, semua vaksin Covid-19 yang dipakai Kementerian Kesehatan aman karena sudah masuk daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jangan terjebak di ini vaksin China, Amerika. Semua vaksin yang masuk daftar WHO dan juga sudah masuk uji klinis semua sama baiknya dan kita tadi sesuai keputusan surat Menkes (Menteri Kesehatan), kita pakai vaksin Amerika, Arab, China," kata Erick Thohir.***