PR BANDUNGRAYA - Dipilihnya Tri Rismaharini yang juga merupakan elite PDIP, dinilai pengamat Rocky Gerung, terdapat sesuatu yang ingin disembunyikan di Kemensos.
"Secara ilmu, etis kalau yang ganti dari wilayah politik yang sama, itu menunjukkan bahwa ada yang masih hendak disembunyikan, kan itu kebijakan-kebijakan Kemensos pasti juga jadi agenda rapat PDIP karena yang bersangkutan menteri," tuturnya.
Bahkan, dirinya menyarankan untuk posisi Mensos yang pada dasarnya adalah pengabdian kepada masyarakat atau disebut public servant, pelayan publik, lebih baik menurutnya diisi oleh orang yang tidak terikat oleh partai.
Baca Juga: Yakin FPI Tak Punya Agenda, Abdul Mu'ti Khawatir Habib Riziek Hanya Jadi Wayang Kepentingan Besar
Rocky Gerung mengakui walaupun di aturan resmi pemerintahan tidak ada hal-hal seperti itu, namun menurutnya ini masalah etika politik yang jauh lebih kuat daripada norma hukum.
"Walaupun itu aturannya gak ada, tapi aturan etis itu yang disebut social norm lebih kuat dari legal formal, norma hukum," ucapnya.
Hal itu dimaksudkan untuk memperlihatkan keterbukaan dan profesionalisme yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan partai.
Baca Juga: Pasrah Suami Sibuk Urus Negara, Nur Asia Pilih Tinggalkan Sandiaga Uno
"Jadi soal-soal semacam itu yang orang anggap, dalam keadaan bencana masih cari keuntungan politik juga tuh, dalam keadaan bencana di Mensos kemarin, keuntungan politik bahkan masih diperoleh oleh PDIP," tuturnya.
Namun, Rocky Gerung tidak bisa menyangkal jika Presiden Jokowi membiarkan hal tersebut terjadi.