Tegas Tutup Akses WNA, Netty Prasetiyani: Mutasi Baru Mudah Menular, Pengaruhi Efektivitas Vaksinasi

- 28 Desember 2020, 21:06 WIB
Potret Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani.
Potret Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani. /Instagram.com/@netty_heryawan/

PR BANDUNGRAYA – Jelang malam tahun baru, Indonesia memutuskan untuk menutup akses masuk untuk Warga Negara Asing (WNA).

Alasan Indonesia menutup diri, yakni menyikapi varian baru virus Covid-19.

Meski varian ini masih dalam penelitian, Indonesia kini lebih tanggap dalam menyikapi Virus Covid-19.

Baca Juga: Sumpah Ustadz Haikal Hassan yang Bikin 'Merinding', Tak Diduga Banyak Diaminkan Netizen

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah mewaspadai varian baru virus corona yang dikabarkan berkembang luas di Inggris dan sudah memasuki Singapura.

“Pemerintah jangan sampai mengulangi kesalahan dengan menganggap remeh varian baru ini yang berdampak pada lambatnya antisipasi,” kata Netty seperti dikutip PRBandungRaya.com dari ANTARA.

Netty memberikan pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2020. Dia juga mengungkapkan kekhawatirannya.

Baca Juga: Terapkan Protokol CHSE dan K4, Sandiaga Uno : Pastikan Pembangunan Lima Destinasi Wisata

“Menurut para ahli, mutasi baru itu lebih mudah menular dan lebih berat efek klinisnya, bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksinasi,” ujar Netty.

Untuk menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers melalui akun Youtube Sekretariat Presiden Senin, 28 Desember 2020 pada pukul 16.00 WIB.

“Menyikapi rapat kabinet terbatas pada hari ini, Senin 28 Desember 2020, kami (pemerintah) memutuskan untuk menutup sementara terhitung tanggal 1-14 Januari 2021, masuknya WNA dari semua negara ke Indonesia,” kata Retno menjelaskan.

Baca Juga: Eks Anak Buah SBY Ingin Didengar Mahfud MD, hingga Singgung Berseberangan dengan Negara

Varian baru ini lebih mudah ditularkan daripada yang sebelumnya tetapi tidak ada bukti bahwa itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian.

Data dari Whole Genome Sequencing, epidemiologi, dan pemodelan menunjukkan varian baru 'VUI - 202012/01' (Varian yang Sedang Diselidiki pada Desember 2020) lebih mudah ditransmisikan daripada strain lain.

Saat ini kami tidak memiliki bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian, tetapi kami melanjutkan penyelidikan untuk memahami hal ini dengan lebih baik.

Baca Juga: Salip Spirited Away, Film Animasi Demon Slayer: Mugen Train Berhasil Catat Rekor Box Office Jepang

Pekerjaan laboratorium lebih lanjut saat ini sedang dilakukan sebagai prioritas untuk memahami hal ini.

Laboratorium telah memastikan bahwa tes PCR dapat mendeteksi varian ini.

Tes PCR dapat diadaptasi dengan cepat untuk merespons varian baru.

Baca Juga: LTMPT Resmi Umumkan Kuota Siswa untuk SNMPTN 2021, Cek Linknya di Sini!

Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer tidak akan melindungi orang dari varian baru.

Cara pengendalian virus ini tetap sama, apapun variannya. Itu tidak akan menyebar jika kita menghindari kontak dekat dengan orang lain.

Cuci tangan Anda, kenakan topeng, jaga jarak dari orang lain, dan kurangi kontak sosial Anda.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News YouTube Sekertariat Presiden gov.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x