PR BANDUNGRAYA - Seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi di Yogyakarta di status siaga, pemerintah setempat mulai mengungsikan para warganya.
Saat ini Gunung Merapi masih siaga dengan potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pantauannya Sabtu 16 Januari 2021, menerangkan bahwa terdapat kolam erupsi setinggi 500 m, ke arah hulu Kali Krasak dengan jarak luncur sekitar 1,5 km.
Baca Juga: Update Info Sriwijaya Air SJ182: KNKT Berhasil Unduh Data FDR Black Box Pesawat
AP tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 60 nm dan durasi 150 detik, angin saat kejadian bertiup ke timur.
BPPTKG juga menyatakan bahwa apabila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Video dari stasiun CCTV Panguk dan Tunggularum," tulis BPPTKG dalam utas yang dikutip PRBandungRaya.com dari Twitter @BPPTKG, Sabtu 16 Januari 2021.
Baca Juga: Rekor Lagi! Update Covid-19 Indonesia Hari Ini 16 Januari 2021, Kasus Positif Bertambah 14.224 Orang
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida sebelumnya menyatakan bahwa Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi pada tahun 2021.
"Namun ini baru awal indikasi, proses ekstrusi magma (keluarga magma ke permukaan) masih akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 16 Januari 2021.