Network
PR BANDUNGRAYA - Setelah 50 hari lebih penangkapan mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara terhadap dugaan kasus suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 Jabodetabek 2020, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami tahap pengadaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri pada Minggu, 31 Januari 2021.
Ali menyampaikan penyidik telah meminta ketiga keterangan tersangka kasus suap bansos Covid-19 ini.
"Tim penyidik masih terus mendalami melalui pengetahuan para tersangka tersebut terkait tahapan awal perencanaan pengadaan bansos untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020 di Kemensos RI," kata Ali Fikri sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari PMJ News, Senin 1 Februari 2021.
Ali menambahkan penyidik juga telah menelusuri bagaimana perusahaan atau vendor pengadaan bansos penanganan Covid-19 ini mendapatkan jatah lebih banyak dalam distribusinya.
Penyidik KPK pun telah meminta keterangan dua vendor, yaitu Direktur Utama PT Mandala Hamonangan Sude, Rangga Derana Niode dan Rajif Bachtiar Amin, dan Direktur Utama PT Agri Tekh Sejahtera, Lucky Falian Setiabudi.
Kedua vendor tersebut diduga menyuap Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW) untuk mendapat kuota lebih dalam pendistribusian.
"Ketiga saksi tersebut masih terus didalami pengetahuannya terkait dugaan pemberian sejumlah uang kepada MJS dan AW untuk bisa mendapatkan kuota lebih dalam mendistribusikan paket bansos di wilayah Jabodetabek tahun 2020 di Kemensos," kata dia.
