PR BANDUNGRAYA - Isu kudeta di tubuh Partai Demokrat ini tengah ramai diperbincangkan warganet.
Isu kudeta ini disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada commanders call pada 1 Februari lalu.
AHY menduga ada beberapa pihak yang ingin merebut secara paksa Partai Demokrat.
Baca Juga: Setelah Lama Dinanti, Akhirnya Liga Sepak Bola Indonesia Temukan Titik Terang! Ini Kata Menpora
"Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," tulisnya dikutip PRBandungRaya.com dari Twitter @AgusYudhoyono, Kamis 4 Februari 2021.
AHY menduga beberapa pejabat di dekat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendukung adanya gerakan tersebut.
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," tutur dia.
Baca Juga: Penyidikan Korupsi Bansos Covid-19 Berlanjut, KPK Perpanjang Penahanan Eks Menteri Sosial
AHY menerangkan dugaan gerakan kudeta tersebut terdiri dari lima orang.
"Terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu," katanya.