Network
PR BANDUNGRAYA – Baru-baru ini sebuah video menjadi viral di media sosial TikTok dan Instagram.
Dalam video yang viral tersebut, terlihat seorang wanita, yang diduga merupakan istri dari anggota TNI, sedang memamerkan mobil dinas berpelat merah milik TNI.
Warganet sontak beramai-ramai menanggapi video viral yang kemudian diunggah ulang oleh akun TikTok @ryan_veyex0912.
Baca Juga: HPM Stop Produksi Honda Jazz Usai Luncurkan Produk Terbarunya, Honda City Hatback RS
Lebih lanjut, video viral tersebut kemudian menyebar ke platform media sosial lainnya seperti Instagram dan Twitter.
Melalui video yang kemudian viral tersebut, wanita itu mengklaim bahwa mobil Toyota Camry dengan pelat dinas TNI yang ditumpangi merupakan milik suaminya.
“Ini mobil saya, ya. Dari platnya saja Anda sudah tahu dong suami saya itu siapa. Jadi untuk suami Anda yang enggak tahu asal-usulnya gitu ya. Saya sarankan jangan.. apa ya? Saya enggak kenal juga dengan dia, begitu loh, saya enggak pernah ada,” kata wanita tersebut dikutip PRBandungRaya.com dari akun TikTok @ryan_veyex0912 pada Rabu, 2 Februari 2021.
Baca Juga: Tatap Muka Rencananya Digelar Juli 2021, Nadiem Makarim: Vaksinasi Sudah Bergulir, Sekolah Pasti Didorong
Pasca viralnya video pamer mobil dinas dengan pelat merah tersebut, pihak TNI akhirnya buka suara melalui akun Instagram resminya @puspentni.
Dalam unggahannya, Puspen (Pusat Penerangan TNI) memberikan klarifikasi bahwa mobil dinas dengan nomor 3423-00 tidak terdaftar di Mabes TNI.
Dengan kata lain, kendaraan pelat merah yang dipamerkan wanita tersebut merupakan mobil dinas bodong.
Baca Juga: Soal Perpres Investasi Miras, Refly Harun Pertanyakan Dalang Dibaliknya: Siapa Otak Dibalik Ini?
“Klarifikasi kasus beredarnya video mobil plat dinas TNI dengan nomor 3423-00 yang viral di medsos adalah plat dinas bodong atau palsu karena tidak terdaftar di Mabes TNI,” tulis akun Puspen TNI pada Rabu, 3 Maret 2021.
Lebih lanjut, akibat viralnya video tersebut, pihak POM TNI akan melakukan pemeriksaan data terkait sejumlah kendaraan, termasuk mobil dinas di internal TNI.
Pihaknya turut berkomitmen mendalami kasus ini serta mencari tahu kepemilikan mobil, dan dari mana pelaku mendapatkan pelat bodong TNI.
“Pada saat bersamaan juga dilakukan pengembangan untuk mencari keterangan kendaraan dengan melihat langsung di lapangan, sehingga diharapkan dapat diketahui siapa pemilik mobil, bagaimana plat nomor dinas diperoleh dan apa modus penggunaan nomor dinas tersebut,” lanjutnya.***
