Network
BANDUNGRAYA.ID – Seorang pelajar SMA Daffa Adziin Albasith (18) menjadi korban dari aksi klitih di Yogyakarta, Minggu, 3 April 2022 dini hari. Korban dinyatakan tewas di rumah sakit saat sebelumnya mendapat pertolongan dari Direktorat Sabhara Polda DIY.
Kronologinya bermula ketika korban pergi bersama teman-temannya menuju angkringan untuk cari sahur, selepas itu korban dan bersama temannya kembali pulang melintasi kawasan Gedongkuning disaat bersamaan korban bertemu dengan rombongan klitih.
Rombongan tersebut diketahui berkendara dalam kondisi zig-zag dan memenuhi badan jalan, hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Yulianto.
Baca Juga: BEM SI Ajak Masyarakat Tolak Penundaan Pemilu 2024, Tagar Orde Brutal Trending di Twitter
“Saat bertemu rombongan itulah kelompok korban diserang, yang lain berhasil menyelematkan diri, sedangkan korban dipukul,” kata Yulianto sebagaimana dilansir BANDUNGRAYA.ID dari laman Berita DIY, Selasa, 5 April 2022.
Aksi klitih yang menyebabkan seorang pelajar SMA meninggal dunia di Yogyakarta sempat masuk trending twitter dengan jumlah cuitan sebanyak 10,9 ribu, banyak pengguna twitter berkomentar tentang kasus tersebut.
“Harusnya pelaku klitih dicari dan ditangkepin, terus disayat sambil bekas luka sayatannya dibalurin jeruk nipis dan garem,” tulis akun @sunsetw1tch.
Baca Juga: Persib Sempat Akan Ditikung Bhayangkara FC untuk Datangkan Ciro Alves? Kini Statusnya Disebut Aman!
“Sebagai orang yang tinggal di jogja lama, saya sarankan klitih dipukuli sampe tulangnya patah atau ancur hidungnya. Mereka ini dah banyak korban dan jarang ketangkep, mereka bawa celurit bacok orang kalo gak dibuat kapok bakal diulang,” kata @nightknighttt.
