WASPADA! Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia? Begini Kata Menkes, 75 Negara Telah Terpapar

- 26 Juli 2022, 18:20 WIB
WASPADA! Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia? Begini Kata Menkes, 75 Negara Telah Terpapar
WASPADA! Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia? Begini Kata Menkes, 75 Negara Telah Terpapar /Pixabay/geralt/

BANDUNGRAYA.ID - WASPADA! Saat ini cacar monyet sudah masuk Indonesia? Begini kata Menkes, 75 negara telah terpapar.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan 75 negara terpapar cacar monyet, termasuk Indonesia?

Dalam temuannya, WHO mencatat 16 ribu kasus cacar monyet dilaporkan dari 75 negara tersebut.

Dari 75 negara tersebut, kawasan asia telah teridentifikasi seperti di India dan negara satu kawasan Indonesia yakni Thailand.

Baca Juga: LINK Daftar Subsidi Tepat MyPertamina Resmi dari Pertamina Untuk Beli Pertalite Murah, Hanya Sekali Klik

Adapun virus yang menyebabkan penyakit cacar monyet ini adalah orthopoxviridae, yang mengakibatkan kulit seperti terkena cacar air dan terasa gatal.

Hingga saat ini, kasus cacar monyet belum terdeteksi di Indonesia. Namun terdapat beberapa wilayah yang dicurigai.

“Hingga hari ini, beberapa wilayah telah melaporkan kasus yang dicurigai. Namun berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut, belum ada satupun yang memenuhi kriteria suspek maupun probable,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Indonesia, Mohammad Syahril dikutip BandungRaya.id dari Antara pada Selasa, 26 Juli 2022.

Beberapa provinsi yang melaporkan adanya dugaan perkembangan cacar monyet di antaranya DKI Jakarta dengan empat kasus, Jawa Barat tiga kasus, Jawa Tengah satu kasus, dan Kalimantan Barat satu kasus.

Baca Juga: Cacar Monyet Bermula dari Hewan Juga Bisa dari Manusia, Simak Cara Penularan Lengkap Penyakit Monkeypox Ini

Pada Selasa, 26 Juli 2022, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa cacar monyet ini masih belum masuk kategori pandemi seperti Covid-19.

“Cacar monyet sebenarnya kategorinya masih di bawah pandemi. Jadi belum masuk pandemi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan protokol kesehatannya perlu dijaga, surveilans-nya masih dijaga, kalau bisa vaksinasi dan pengobatannya disiapkan,” jelas Budi.

Ia menambahkan, melacak kasus cacar monyet relatif lebih mudah dibandingkan dengan Covid-19, karena gejalanya berupa gejala fisik seperti ruam-ruam atau benjolan pada kulit.

Namun begitu, Kemenkes sudah melakukan Langkah antisipasi untuk cacar monyet ini dengan menambah kebutuhan reagen PCR Monkeypox dan memasok obat-obatnya.

Baca Juga: Warna Baju Bharada E Berbeda dengan Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo Lainnya, Kok Bisa?

Di sisi lain, pemerintah sudah menyediakan laboratorium rujukan untuk pemeriksaan cacar monyet.

Seperti di LPPM IPB Bogor, Pusat Studi Satwa Primata, dan Laboratorium penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati Komplek Pergudangan Kemenkes Gedung 1 Jakarta.

Sementara Prof Tjandra Yoga Aditama selaku Direktur Pascasarjana Universitas YARSI menyarankan, supaya masyarakat Indonesia juga diberikan edukasi yang tepat mengenai cacar monyet ini.

Seperti, cara penularannya, tanda atau gejalanya, serta langkah pencegahan jika terdapat kasus yang dicurigai.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah