Selain instrumen teknologi, Jokowi juga menekankan infrastruktur pengawasan yang merata hingga di tingkat paling rendah.
Baca Juga: John Kei, Nus Kei, dan Realitas Premanisme di Indonesia
”Ini juga gunakan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, ini gunakan karena memang api ini kalau masih kecil kalau bisa kita selesaikan akan lebih efektif, lebih efisien daripada sudah membesar baru kita pontang-panting,” tuturnya.
Kedua, Jokowi mengingatkan untuk sigap memadamkan api sekecil apapun itu, jangan sampai api membesar baru dipadamkan.
Ketiga, penegakan hukum harus benar-benar tegas, tak ada kompromi untuk menyelesaikan masalah kebakaran hutan.
Baca Juga: Blogger Muda Asal Rusia Tewas Mengenaskan saat Berkencan di Bali, Begini Kronologinya
Jokowi mengakui bahwa 99 persen kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia baik disengaja maupun karena kelalaian.
Keempat, untuk mencegah kebakaran di lahan gambut, Presiden minta penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten.
”Ini saya kira LHK, BRG, dan Kementerian PU ini terus menjaga agar tinggi muka air tanah terus dijaga agar gambut tetap basah. Dan dengan sekat kanal, embung, sumur bor, dan teknologi pembasahan lainnya saya kira sudah kita lakukan, hanya ini harus konsisten kita lakukan,” tutur Jokowi.***