Apa Dampak dari Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022? Begini Penjelasannya

- 1 November 2022, 19:23 WIB
Apa Dampak dari Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022? Begini Penjelasannya
Apa Dampak dari Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022? Begini Penjelasannya /

BANDUNGRAYA.ID - Apa dampak dari fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022? Begini penjelasannya.

LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengabarkan awal bulan November akan terjadi Gerhana Bulan Total.

Menurut LAPAN, Gerhana Bulan Total akan terjadi pada awal bulan yaitu Selasa, 8 November 2022.

Gerhana Bulan Total ini merupakan fenomena astronomis yang terjadi ketika seluruh permukaan Bumi memasuki bayangan Inti (Umbra) Bumi.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit November 2022: Ada Gerhana Bulan Total hingga Hujan Meteor di Indonesia

Mengapa fenomena tersebut dapat terjadi? Itu semua terjadi karena disebabkan oleh Konfigurasi antara bulan dan matahari membentuk garis lurus.

Namun ketika fase bulan purnama biasanya Gerhana Bulan Total itu akan terjadi, akan tetapi dikabarkan juga tidak semua fase bulan purnama akan mengalami Gerhana Bulan Total.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional- Badan Riset dan Inovasi Nasiona (LAPAN-BRIN), Andi Pangerang memberikan keterangan resminya.

Baca Juga: Blood Moon Terjadi di Indonesia Pada 8 November 2022, Inilah 5 Tradisi Masyarakat Indonesia saat Gerhana Bulan

Beliau mengatakan Gerhana Bulan di November ini termasuk kedalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136(1680-2960).

Menurut keterangan Andi, Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Selasa, 8 November 2022 dengan durasi selama 1 jam 24 menit 58 detik.

Dan menurut Andi, untuk durasi umbral(sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

“Lebar Gerhana Bulan Total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570,” tutur Andi.

Sebelum puncak Gerhana Bulan Total itu terjadi, ada 7 serangkaian fase gerhana mulai dari fase awal penumbra, puncak, hingga fase akhir dari Gerhana Bulan Total tersebut.

Dilansir tim BandungRaya.id dari laman resmi LAPAN, Selasa 1 November 2022, berikut adalah 7 rangkaian fase dari Gerhana Bulan Total:

Baca Juga: LAPAN Umumkan 8 November 2022 Akan Terjadi Gerhana Bulan Total, Kenali 7 Fasenya

1. Awal Penumbra(P1)
-Waktu: 15.02.17 WIB/16.02.17 WITA/17.02.17 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Seluruh Indonesia tidak dapat teramati.

2. Awal Sebagian(U1)
-Waktu:16.09.12 WIB/17.09.12 WITA/18.09.12 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar.

3. Awal Total(U2)
-Waktu: 17.16.39 WIB/18.16.39 WITA/19.16.39 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kapuas Hulu.

4. Puncak Gerhana Bulan Total
-Waktu: 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/20.00.22 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Beda dari Biasanya, Durasi 1 Jam 24 Menit, Jadi yang Terlama?

5. Akhir Total(U3)
-Waktu: 18.41.37 WIB/19.41.37 WITA/20.41.37 WIT
-Wialayah yang dapat mengamati: Wilayah Indonesia dapat mengamati.

6. Akhir Sebagian(U4)
-Waktu: 19.49.03 WIB/20.49.03 WITA/21.49.03 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Seluruh Indonesia dapat teramati.

7. Akhir Penumbra
-Waktu:20.56.08 WIB/21.56.08 WITA/22.56.08 WIT
-Wilayah yang dapat mengamati: Seluruh Indonesia dapat mengamati.

Dalam 7 fase itu tidak semua wilayah di Indonesia dapat mengamati proses Gerhana Bulan Total, hanya pada saat fase Awal Sebagian, awal total, akhir sebagian, akhir total, dan akhir penumbra wilayah di Indonesia dapat mengamatinya.

Selasa, 8 November 2022 akan terjadi Gerhana Bulan Total, dan menurut Andi akan berdampak pada pasang air laut yang berbeda dari biasanya.

“Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru,” tutur Andi.***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah