Tradisi Unik Masyarakat Dusun di Madura Saat Gerhana Bulan: Bangunin Semua Orang, Sampai Pohon dan Ternak

- 8 November 2022, 11:37 WIB
Tradisi Unik Masyarakat Dusun di Madura Saat Gerhana Bulan: Bangunin Semua Orang, Sampai Pohon dan Ternak
Tradisi Unik Masyarakat Dusun di Madura Saat Gerhana Bulan: Bangunin Semua Orang, Sampai Pohon dan Ternak /Pixabay/

BANDUNGRAYA.ID - Uniknya kebiasaan masyarakat Madura saat terjadi fenomena gerhana bulan. Mereka memiliki tradisi tersendiri setiap fenomena alam itu terjadi.

Tradisi sendiri merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat secara turun-temurun. Tradisi tidak semata-mata terbentuk begitu saja dalam masyarakat. Ada pengaruh-pengaruh dari luar, dan masyarakat meyakini pengaruh tersebut dan menghasilkan tradisi.

Termasuk mitos gerhana bulan (Bulan Gerring) di Kabupaten Bangkalan, Madura.

Baca Juga: 5 Binatang yang Punya Reaksi Unik saat Menghadapi Gerhana Bulan

Madura merupakan suatu wilayah yang memiliki empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dengan masyarakat yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Baik dari segi bahasa maupun budaya.

Banyak sekali budaya Madura yang sudah dikenal, baik nasional maupun internasional, seperti budaya carok yang melibatkan antara dua laki-laki maupun lebih yang dapat menimbulkan korban jiwa, atau seperti remoh yang merupakan cara masyarakat Madura berpesta, dan lain-lain.

Baca Juga: Apa Bedanya Sholat Gerhana dengan Sholat Lainnya? Siap-siap 8 November 2022 Hari Ini!

Di Madura, tepatnya di Kabupaten Bangkalan Kecamatan Tanjungbumi Desa Macajah Dusun Pengalangan, memiliki berbagai macam tradisi yang dimulai dengan adanya mitos leluhur maupun mitos alam yang dipercayai oleh masyarakat tersebut. Salah satunya yakni mitos gerhana bulan atau yang biasa dikenal dengan bulan gerring oleh masyarakat Madura.

Dalam bahasa Madura, bulan dibaca bulen dan gerring memiliki arti sakit. Masyarakat Madura meyakini bahwa di dalam bulan ada penghuni yang bernama Buk Randhe, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Ibu Janda.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi Hari Ini, Begini Tata Cara, Bacaan Shalat, Waktu dan Jumlah Rakaat

Mitos tentang adanya penghuni di dalam bulan bernama Buk Randhae sangat terkenal di kalangan masyarakat Madura. Khususnya Masyarakat di Dusun Pengalangan percaya bahwa ketika gerhana bulan atau bulan gerring terjadi, anak dari Buk Randhe sedang tersandung batu ketika berjalan. Maka terjadilah bulan gerring.

Ketika itu terjadi, masyarakat Dusun Pengalangan memiliki tradisi membangunkan seluruh makhluk hidup yang diciptakan Tuhan. Mulai dari manusia, hewan ternak, sampai tumbuh-tumbuhan.

Tradisi membangunkan pepohonan biasanya dilakukan dengan cara memukul-mukul pohon sembari berupa, "Jhegeh... Jhegeh... Jhegeh..." Dalam bahasan Indonesia, 'Jhegeh' berarti 'bangun'.

Masyarakat Pengalangan percaya, jika tradisi itu tidak dilakukan maka tumbuhan dan hewan ternak akan mati. Ada pula yang memaknai, tradisi membangunkan pohon dilakukan agar pepohonan tersebut lekas berbuah.

Meski memiliki tradisi yang unik, tidak semua wilayah di Madura melakukan tradisi Bulan Gerring. Banyak pula masyarakat yang memilih untuk beribadah, dengan melaksanakan shalat Gerhana.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x