5 Fakta TV Digital yang Harus Kamu Tahu, Indonesia Tertinggal dari Negara Asia Tenggara Lainnya?

- 2 Desember 2022, 14:00 WIB
6 Frekuensi TV Digital Terbaru di Kota Kota Purwokerto, Banyumas, Purbalingga dan Sekitarnya, Apa Saja
6 Frekuensi TV Digital Terbaru di Kota Kota Purwokerto, Banyumas, Purbalingga dan Sekitarnya, Apa Saja /


BANDUNGRAYA.ID - Masyarakat Indonesia sempat dibuat heboh dengan perpindahan saluran siaran TV analog ke digital. Perpindahan ini bahkan sempat mencuatkan opini pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.

Siaran TV digital sendiri memang digadang-gadang punya perbedaan yang signifikan dengan siaran TV analog.

Dari gambar dan suara yang jauh lebih jernih, hingga biaya operasional TV digital yang diklaim lebih hemat ketimbang menggunakan TV analog.

Baca Juga: MURAH! Daftar Harga Set Top Box TV Digital, Pilih yang Bersertifikat Kominfo, Ada yang Cuma Rp139 Ribu

Berikut ini fakta-fakta menarik soal TV digital yang harus kamu tahu, seperti dilansir laman Kominfo.

1. Indonesia Terlambat Dalam Digitalisasi TV

Siaran televisi di Indonesia ternyata cukup tertinggal dalam hal digitalisasi. Menurut Kominfo, negara-negara seperti Eropa dan Timur Tengah sudah menerapkan digitalilsa televisi sejak satu dekade lalu.

Bahkan negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura, sudah terlebih dahulu melakukan Analog Switch-Off (ASO) pada 2019. Begitu juga dengan Thailand pada 2020 dan Vietnam di tahun 2021.

2. Usaha Peningkatan Layanan Penyiaran

Peralihat dari siara TV analog ke TV digital merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi penyiaran televisi terestrial.

Hampir 60 tahun Indonesia menggunakan siaran TV analog. Kominfo mengatakan, hingga saat ini banyak wilayah di Indonesia yang tidak menerima siaran TV terestrial secara baik.

Tak terkecuali mereka yang ada di perkotaan. Masyarakat harus terbiasa dengan tayangan TV berbinting dan suara tidak jelas.

Siaran TV digital diharapkan menjadi solusi untuk bisa menikmati tayangan TV dengan gambar dan suara yang lebih jernih.

Baca Juga: TV Analog Dimatikan, Tapi Stasiun TV ini Masih Nyalakan Siaran Analog? Simak Penjelasannya

3. Menumbuhkan Lapangan Perkerjaan Baru

Hasil kajian yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, dibantu oleh Boston Consutling Group (BCG) pada 2017, mencatat adanya perkiraan pertumbuhan lapangan kerja baru.

Hasil penghematan pita 700 MHz yang digunakan untuk peningkatan layanan internet, menunjang kegiatan ekonomi digital.

Hal ini diperkirakan akan menumbuhkan 232.000 lapangan pekerjaan baru di Indonesia.

4. Pemerataan Siaran TV

Sinyal penerimaan dari TV analog memang terbatas. Dengan migrasi ke TV digital, maka diharapkan akan muncul penghematan biaya yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur penyiaran televisi, yang lebih efisien.

Dengan demikian, daerah-daerah yang saat ini tidak mendapat suaran TV terestrial, akan mendapat pembangunan agar bisa memperoleh siaran TV yang lebih baik.

Baca Juga: Seorang Anak Menangis Tidak Bisa Nonton Siaran TV Analog, Sang Ibu Keluhkan Tak Mampu Beli Set Top Box

5. TV Analog Tidak Efisien

Pada teknologi TV analago, satu pemancara siaran TV membutuhkan satu kanal frekuensi untuk menayangkan satu program siaran atau channel TV.

Sedangkan siaran TV Digital, penggunaan spektrum frekuensi akan lebih efisien, karena satu kala frekuensi bisa menayangkan delapan atau lebih program siaran, melalui infrastruktur penyiaran multipleksing TV Digital.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x