Lebih Percaya Teknologi atau Spiritualitas? Saksikan Wawancara Bersama Habib Husein Ja'far Al Hadar

- 3 Desember 2022, 14:59 WIB
Lebih Percaya Teknologi atau Spiritualitas? Saksikan Wawancara Bersama Habib Husein Ja'far Al Hadar
Lebih Percaya Teknologi atau Spiritualitas? Saksikan Wawancara Bersama Habib Husein Ja'far Al Hadar /Instagram: @husein_hadar/

BANDUNGRAYA.ID- Habib Husein Ja'far Al Hadar adalah lulusan master Ilmu Quran dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia adalah seorang pendakwah, penulis media massa serta Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta.

Habib Husein memuji mantan Mendag ini sebagai pendengar yang baik karena kebanyakan orang hanya bisa berkeluh kesah tapi jarang yang bisa menjadi pendengar yang baik.

Menurut mazhab filsafat Frakfurt Jurgen Habermas mengatakan bahwa ruang digital harusnya menjadi ruang publik yang baru dan sehat. Ruang publik yang sehat harusnya bisa berdiskusi tentang berbagai hal tanpa ada tekanan.

Baca Juga: Usai Trending MUI Tolak Kunjungan Utusan Amerika Serikat untuk LGBTQI+, Jessica Stren Batal Bertamu

Namun nyatanya ruang publik digital mayoritas dikendalikan oleh buzzer atau pada tingkatan lebih tinggi ada KOL (Key Opinion Leader) figur yang sengaja dipesan kelompok bisnis, kelompok politik, kelompok agama untuk menggiring opini tertentu.

Media sosial diharapkan menjadi media yang sehat tapi faktanya media sosial bukan media yang sehat karena fenomena bullying, buzzer, anonim, hoax dan echo chamber.

Hal ini terbukti ketika ada kasus viral seorang ayah yang tidak percaya COVID-19 karena pengaruh media sosial. Setelah itu dia terdiagnosa positif COVID-19 tetapi dia tidak mau dibawa ke dokter oleh anaknya karena merasa korona itu hoax sehingga sang ayah akhirnya meninggal dunia.

Pendakwah ini juga memberi contoh seorang presiden Afrika Selatan pada tahun 1900-an yang tidak percaya kaitan antara virus HIV dan AIDS sehingga dia membuat kebijakan yang tidak linier dengan sains. Kebijakannya yang salah mengakibatkan 300 ribu rakyatnya meninggal dan ada 30 ribu bayi yang lahir dengan mengidap HIV AIDS.

Dia menyayangkan panggung sosial media diisi orang yang tidak kompeten tapi kompetitif secara digital.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: YouTube Gita Wirjawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x