BANDUNGRAYA.ID - Hari Ibu sebentar lagi, empat puisi tentang Ibu yang cocok diberikan untuk perayaan di hari ibu, nomor empat bikin baper.
Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang kita kepada ibu. Orang yang selalu ada saat kita terjatuh dan juga bahagia.
Hari Ibu merupakan hari istimewa di mana kita patut merayakannya, karena betapa tangguh dan kuat mereka membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu 2022, Inilah Ungkapan Perasaan yang Diromantisasi Lewat Puisi
Kasih sayang ibu tidak akan pernah tergantikan sampai akhir hayat. Kita dapat mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada ibu dengan memberikan sebuah puisi yang indah untuk mereka.
Inilah rekomendasi puisi - puisi yang bisa anda berikan kepada sang ibu tercinta.
Baca Juga: Hari Ibu Sebentar lagi, Inilah Rekomendasi Hadiah yang Sangat Cocok diberikan Untuk Ibu
1. Setetes Air Mata Ditulis oleh Hanim Fatmawati
Setetes air mata seorang ibu
gejola hati yang seakan akan ingin menjerit
air mata terus mengair
membasahi kedua pipinya
yang sangat lembut
Dimalam yang sunyi gelap gurita
kedinginan yang merada ditubuhnya
hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan
seorang ibu terus
meneteskan air mata
dan ia mulai bertanya
kepada seorang anak
ia mulai mengucapkan
kata kata dengan lisan
mulutnya seakan akan ingin marah
penderitaan yang dirasakan
Ia mulai berbaring
dan meneskan air mata
apa yang ia rasakan
dan mulai merenung dan diam
tanpa kata kata.
- Bunga
Oleh Ellen Erviandani
Aku pilih mati !
Jika bunga tetap menangis
Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku
Aku pilih mati !
Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatas
Kala itu menghendaki aku bunuh sang waktu
Aku pilih mati !
Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap
Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya
Aku marah !
Jika keasingan merengut senyum bunga
Sangat teriris…
Aku tak pilih mati !
Sinar doa-doanya selimuti malamku
Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku
Aku bakal berdiam diri
Dengarkan sepoi angin berasal dari dirinya
Menyongsong tajam sorot mata tuanya
Aku tak boleh mati !
Mendahului bunga
Itu pintanya.
- Maafkan Aku, Ibu
Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan do’amu
Memohon ampunan darimu
Karena ridho Allah adalah ridhomu
Aku senang memilikimu Ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku.
- Tangisan Air Mata Bunda
Ditulis oleh Monika Sebentina
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan setumpuk Emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesanku
bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku
bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku
tapi permohonan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata terhadapku
Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu
aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hati ku.
Itulah empat puisi yang bisa diberikan di hari ibu untuk menunjukan rasa sayang kita kepada sang ibu tercinta. ***