PR BANDUNGRAYA - Melihat kondisi Indonesia yang belum kondusif karena virus corona, kegiatan yang menimbulkan kerumunan banyak disiasati dengan berbagai cara, bisa jadi diganti digelar secara daring atau dibatasi kapasitas pesertanya.
Hal ini turut diterapkan Pemerintah dalam kegiatan upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020 mendatang.
Jika biasanya, upacara HUT Kemerdekaan bakal digelar dengam megah dan dihadiri oleh ratusan orang, kini upacara hanya digelar dan dihadiri secara sangat terbatas.
Baca Juga: Terpisah dari Rombongan dan Tersesat Seharian, Tim SAR Gabungan Evakuasi Pendaki Gunung Manglayang
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari PMJ News, Minggu 26 Juli 2020, dengan kondisi pandemi yang masih mengancam, upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 di Istana Merdeka hanya dihadiri oleh enam orang pejabat.
Hal itu tercantum dalam surat edaran (SE) mengenai pedoman peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75. Dalam SE yang diteken oleh Mensesneg Pratikno tersebut, enam pejabat yang bakal menghadiri upacara adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku inspektur upacara.
Kemudian Wakil Presiden Maruf Amin, hadir mendampingi presiden. Ketua MPR Bambang Soesatyo, bertugas sebagai pembaca naskah proklamasi, Menteri Agama Fachrul Razi bertugas membacakan doa.
Baca Juga: Korea Utara Konfirmasi Kasus Suspek Covid-19 Pertama, Kim Jong Un Tetapkan Status Darurat Maksimum
Dua pejabat lagi, yakni Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Tidak mengundang pejabat dan masyarakat,” demikian bunyi surat edaran tersebut.