- Naskah Dibuang ke Tong Sampah
Naskah asli sempat dibuang ke tong sampah. Naskah tersebut akhirnya diselamatkan oleh B.M Diah, dan juga disimpan bertahun-tahun. Bung Karno menulis Proklamasi tersebut pukul 4.00 WIB 17 Agustus 1945.
Naskah tersebut selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik dan sempat dibuang karena tidak dibutuhkan lagi. Namun, saat itu Bung Karno bertanya soal naskah asli nya dan pada saat itu lah Sayuti Melik langsung mencari naskah aslinya dan menyetrika nya agar bisa utuh seperti semula.
- Mikrofon Curian
Mikrofon yang digunakan saat pembacaan teks proklamasi adalah curian dari Jepang. Namun adanya versi lain dari Sudiro mengatakan mikrofon itu milik Gunawan pemilik radio satria.
Pada saat tahun 50-an Gunawan menyerahkan mikrofon itu kepada Kementerian Penerangan, yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun Soekarno.
- Proklamasi dan Sebuah Cafe
Penolakan yang terjadi pada saat pembacaan proklamas tokoh pemuda, merencanakan adanya penculikan kepada Bung Karno. Dan perencanaan tersebut dilakukan pada sebuah Cafe yang bernama cafe Hawai.
- Nasib Laksamana Maeda
Laksamana Maeda ditangkap oleh sekutu dan dicebloskan kedalam penjara karena di cap sebagai penghianat hingga tahun 1947. Sepulangnya ke Jepang, Maeda di seret ke persidangan dan dinyatakan tidak bersalah, dan ia memilih untuk menjadi rakyat biasa. Namun, kesalahan Maeda bukan pada membantu kemerdekaan Indonesia, tapi karena telah lama diincar untuk dijadikan kambing hitam kegagalan Jepang.