Ributkan Kata Anjay hingga Kena Hujat, Lutfi Agizal: Gue Minta Maaf Kepada Seluruh Rakyat Indonesia

- 2 September 2020, 15:40 WIB
Lutfi Agizal meminta maaf di podcast Deddy Corbuzier.
Lutfi Agizal meminta maaf di podcast Deddy Corbuzier. /Tangkapan layar YouTube.com/Deddy Corbuzier

PR BANDUNGRAYA - Nama Lutfi Agizal mendadak jadi perbincangan hangat netizen. Hal ini terkait dengan laporannya pada Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Laporan yang diajukan adalah penggunaan kata ‘anjay’ yang dianggap dapat merusak moral anak bangsa Indonesia.

Dalam sebuah unggahan video pada Selasa 1 September 2020 berdurasi 33 menit di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Lutfi Agizal hadir sebagai bintang tamu untuk melakukan klarifikasi terkait fenomena kata ‘anjay’ yang ia laporkan sebelumnya.

Sebelum kata anjay menjadi sorotan di Indonesia, pada awalnya Lutfi membuat sebuah konten di akun YouTubenya, Lutfi Agizal pada 18 Agustus 2020.

Baca Juga: Jadwal Keberangkatan PT KAI dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen Sepanjang September 2020

Di unggahannya itu, ia turut mengundang Ahli Bahasa Indonesia, Dr. Tommi Yuniawan M.Hum untuk kolaborasi dengannya membahas mengenai seputar kata ‘Anjay’.

Dalam unggahan podcastnya itu, Deddy Corbuzier, mempertanyakan kepada Lutfi kenapa tidak mempermasalahkan kata yang lain yang lebih meresahkan ketimbang kata yang ia angkat saat ini.

Deddy juga mengungkapkan bahwa ia sendiri tidak menyukai kata tersebut, yang menurutnya dinilai alay untuk digunakan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Perilisan Film Break The Silence BTS Terpaksa Harus Ditunda

“Walaupun gue sendiri tidak menyukai kata tersebut, karena menurut gue alay. Gue tidak peduli arti katanya apa, tapi gara-gara lo gue jadi kebawa ngomong kata itu,” ucap Deddy Corbuzier dalam podcast-nya.

Lutfi menjelaskan bahwa ia baru mengetahui jika dalam bahasa itu ada ilmu linguistik yang didalamnya ada semantik dan leksikon. Ia menambahkan jika kata ‘anjay’ itu adalah sebuah semantik dan leksikonnya adalah ‘anjing’, yang menurutnya beresiko bisa memiliki multi tafsir.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah