"Ini kita harus kasih tahu ke Jokowi. Makanya kita empeach juga kan. Wong Seoharto aja kita bisa empeach (makzulkan-red) apalagi gubernur. Tapi percayalah kalau ada yang berani meng-empeach Kang Mas Jokowi itu akan berhadapan dengan aku dan kawan-kawan," ujar Arief.
Baca Juga: Mengerikan, NASA Unggah Gambar Kebakaran Hutan Washington California Menggunakan Satelit
Arief Poyuono sendiri menilai dampak pengumuman PSBB Anies Baswedan secara sepihak lebih berbahaya karena dapat menyebabkan ketakutan yang luas di tengah masyarakat.
"Kalau dibiarkan maka Anies telah mendelegitimasi pemerintahan Presiden Jokowi," ucap dia.
Anies Baswedan sendiri mengaku mengambil kebijakan ini karena penyebaran Covid-19 di Jakarta kian meluas dan mengkhawatirkan, belum lagi fasilitas kesehatan tidak memadai.
Baca Juga: Tanggapi Inovasi Drive In Cinema di Kota Bandung, Yana Mulyana: Mesin Mobil Harus Mati
Anies Baswedan menjelaskan bahwa keputusannya menarik rem darurat PSBB sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi tentang pengendalian kesehatan menjadi prioritas utama ketika akan melakukan pemulihan ekonomi di situasi Covid-19 sekarang ini.
Namun belakangan, Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman mengungkapkan, ketika bertemu dengan para pimpinan media belum lama ini, Presiden Jokowi malah menilai bahwa pembatasan sosial skala mikro di tingkat komunitas, RT, RW lebih efektif untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.***