Hal ini disebut Asia Times sangat membingungkan mengapa Terawan Agus Putranto tetap di posisinya, terutama setelah Jokowi mengeluh dengan getir pada pertemuan Kabinet, Juni lalu, bahwa hanya sebagian kecil dari anggaran kesehatan tahunan sebesar 5.2 miliar dollar AS yang telah dihabiskan.
“Ada perbedaan besar antara bekerja di rumah sakit dan di kementerian,” kata seorang pejabat, yang ingat Putranto mengeluh kepada seorang anggota senior Kabinet bahwa dia tidak mendapatkan kerja sama yang cukup dari beberapa birokrat eselon atasnya.
Terawan Agus Putranto pernah berkomentar bahwa lonjakan permintaan masker wajah merupakan reaksi berlebihan.
Bahkan saat ini, ada keraguan luas tentang angka resmi kementerian yang keluar setiap hari, dengan beberapa ahli epidemiologi memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya bisa lima atau bahkan 10 kali lebih besar.
Baca Juga: Populer di Kalangan Youtuber, Gim Among Us Cetak Rekor Baru dalam Unduhan di Perangkat Mobile
Asia Times juga menyoroti banyaknya pejabat Indonesia yang sudah terpapar Covid-19.
Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Saefullah meninggal karena Covid-19 beberapa hari ke belakang, dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, yang tengah menjalani perawatan.
Media asing tersebut juga menyebutkan penularan Covid-19 di lingkungan perkantoran terjadi karena aturan bekerja dari rumah dilonggarkan.***