Senada dengan pendapat Gus Baha, penulis Tafsir Al-Misbah, Prof Quraish Shihab berpendapat dalam acara yang sama bahwa terdapat ungkapan yang menyatakan bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban itu menyiram, sedangkan bulan Ramadhan adalah saatnya memanen hasil yang telah ditanam dan dirawat sejak bulan Rajab dan Sya’ban.
Perlunya ketenangan hati dan jiwa untuk menerima kedatangan Lailatul Qadar. Karena tidak mungkin malam kemuliaan datang kepada siapa yang hati dan jiwanya tidak mampu berdamai dan ikhlas menerimanya.
Ramadhan yang akan berakhir tidak lama lagi secara langsung menjadi pengingat apakah amalan selama Ramadhan telah maksimal? Karena tidak ada jaminan bagi setiap jiwa bertemu pada Ramadhan selanjutnya.***